
Oleh Yuliati Sugiono
Kaum muslimin itu ibarat tubuh, dan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Bila salah satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain juga merasakan sakitnya. Demikianlah gambaran ukhuwah Islam di antara kaum muslimin.
Sebagaimana dilansir dari republika.co.id (23/9/2022), Indonesia mendukung untuk bekerja sama dengan United Nations Relief Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA). Menurut Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, ada dua hal yang dapat dilakukan untuk membantu UNRWA.
Pertama, dengan membantu UNRWA untuk mengatasi kendala keuangannya.
Kedua, membantu UNRWA untuk melaksanakan tugas dengan meningkatkan anggarannya.
Saat ini UNRWA, yang menaungi lima juta pengungsi Palestina sedang menghadapi masalah keuangan. Mereka membutuhkan dana 1,6 milyar dollar AS. Uang itu digunakan untuk mempertahankan layanan vital. Mereka berharap agar dunia internasional bisa berkontribusi.
Palestina Jantung Dunia Islam
Tiga agama samawi sedang memperebutkan Palestina, karena di negeri ini terdapat tempat suci.
Orang Yahudi menyebutnya Bait Suci. Orang Nasrani menyebutnya Bait Allah. Sedangkan orang Islam menyebutnya _Masjidil Aqsa_ (masjid yang jauh) atau _Baitul Maqdis_ (Bait Suci).
Bahkan bagi orang Yahudi, ini adalah tempat yang paling suci karena merupakan tanah yang dijanjikan Tuhan pada Yahudi.
Sedangkan bagi orang Islam, ini adalah satu dari tiga masjid suci dan merupakan kiblat pertama.
Bagi orang Nasrani, ini adalah tempat Yesus mengadakan perjamuan terakhir sekaligus tempat Yesus disalib di bukit Golgota.
Kompleks suci yang juga disebut "Al Haram Asy Syarief" atau "Temple Mount" ini berdiri di Kota Yerusalem (Darussalam). Islam menyebutnya _Al Quds_. Yerusalem berarti negeri yang damai.
Kompleks _Al Aqsa_ ini adalah lingkungan satu kotak (tempat luas) bukan hanya masjid yang berwarna emas.
Orang Yahudi menyebutnya Haikal Sulaiman. Di situ terdapat tembok ratapan, tempat suci Yahudi.
Bait Suci ini dibangun secara sederhana oleh Nabi Yakub _'alaihi salam_ (Jacob) alias Israel. Beliau memiliki 12 putra, salah satunya adalah Nabi Yusuf. Inilah asal usul bangsa Israel atau Yahudi.
Kita semua mengetahui tentang kisah Nabi Yusuf hingga beliau menjadi bendahara di Mesir. Pada masa Fir'aun, Nabi Musa mengajak kaum Yahudi untuk kembali ke Palestina, ke tanah terjanji. Akan tetapi, mereka tidak mau.
Mereka baru masuk Palestina pada masa Isya bin Nun.
Pembangunan Bait Suci atau Bait Allah secara megah dilakukan oleh nabi sekaligus raja yang kaya raya yaitu Sulaiman _'alaihi salam_ (Solomon). Orang Israel atau Yahudi mengenal bangunan ini sebagai Bait Suci Pertama ("first temple"). Orang Islam menyebutnya sebagai Masjid _Al Aqsa_. Masjid artinya tempat bersujud.
Bangunan ini bertahan sampai tahun 586 SM, sebelum dihancurkan oleh bangsa Babilonia yang dipimpin Nebukadnezar. Selain menghancurkan bangunan suci, Bangsa Babilonia juga mengusir bangsa Israel dari Jerusalem.
Lalu pada 536-513 SM Israel kembali dari pembuangan, membangun kembali Bait Suci yang dikenal sebagai "second temple" (Bait Suci Kedua). Pada tahun 19 SM, Herodes Agung merenovasinya. Namun, bangunan ini kembali hancur di tangan Romawi pada tahun 70 M.
Orang-orang Romawi mengusir Yahudi sehingga terjadi diaspora. Yahudi tersebar di penjuru dunia. Namun, di mana-mana mereka berkonflik dengan penduduk lokal. Di Jerman, mereka bermusuhan dengan Nazi. Begitu pula Di Wina, Austria, dan lain-lain. Problem konflik Yahudi dengan penduduk lokal ini kita kenal dengan gerakan anti Semit (anti Yahudi).
Hingga lahirlah Theodore Herzl (bapak zionis), seorang Yahudi berkebangsaan Austria. Pada 1896 dia menulis buku fenomenal berjudul "der Judenstaat" (Jewish state/ negara Yahudi).
Dalam buku itu, dia menulis penting bagi Yahudi untuk mempunyai negara sendiri. Tujuannya, agar mereka tidak bermasalah di mana-mana.
Setahun kemudian diadakan Kongres Zionis pertama sedunia di Basel. Kongres ini menghasilkan keputusan bahwa Yahudi harus bersatu dalam sebuah negara di tanah terjanji, Palestina.
Maka mereka merayu Khalifah Abdul Hamid II dengan uang Rp 305 triliun (150 juta poundsterling).
Akan tetapi, rayuannya ditolak oleh khalifah mentah-mentah.
Negara Yahudi baru benar-benar terealisasi setelah khil4f4h Utsmaniyah runtuh. Bapaknya Inggris, ibunya Amerika dan bidannya PBB.
Berharap pada PBB untuk membantu Palestina melalui badan kemanusiaan (UNRWA) adalah hal utopis. Bahkan mereka-lah yang berdiri di belakang Israel. Mereka juga membiarkan agar konflik Israel-Palestina tetap berlangsung. Jadi, kaum Yahudi memang sengaja ditanam di Palestina. Untuk apa? Untuk menciptakan instabilitas, tidak hanya di Timur Tengah melainkan juga di seluruh dunia.
"Two state solution" juga bukan solusi, karena ini sama halnya mengakui Israel sebagai negara, padahal kaum muslimin seharusnya mengusir Israel dari tanah Palestina. Saatnya kaum muslimin bersatu tanpa sekat-sekat "nation-states" dengan kekuatan Khil4f4h yang insya Allah akan tegak dalam waktu dekat.
Hanya Khil4f4h yang dapat menyelesaikan masalah Palestina hingga tuntas.
_Wallahu a'lam bishawwab_
Baca juga:

0 Comments: