Ya Rasulullah, Jangan Engkau Palingkan Wajahmu
Oleh. Rina Herlina
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com —Assalamualaikum, ya Rasulullah.
Sudah 1.412 tahun engkau kembali ke haribaan-Nya. Kepergianmu menjadi duka mendalam bagi para sahabat dan seluruh umat. Meski begitu, segala yang telah engkau ajarkan melekat dalam ingatan para sahabat, tabi‘in, dan tabi‘ut-tabi‘in. Kemudian sampailah kepada kami, umat akhir zaman, umat yang banyak lalai dalam mengingat perjuangan dan ajaranmu, namun kelak tetap berharap syafaatmu.
Ya Rasulullah,
Setelah kepergianmu, satu per satu para sahabat silih berganti menggantikan peranmu sebagai pemimpin umat. Dalam menjalankan kepemimpinan, mereka berusaha berittiba‘ pada semua ajaranmu. Hingga akhirnya agama yang engkau bawa (Islam) berhasil menguasai dua pertiga dunia.
Ya Rasulullah,
Begitulah tatkala umat Islam masih memegang teguh ajaranmu, mereka sanggup memimpin peradaban dunia dengan gemilang. Namun kini, setelah runtuhnya khilafah pada 1924, umat Islam kehilangan prisai, bak buih di lautan.
Ya Rasulullah,
Kini banyak dari umatmu yang terjajah dan mengalami penindasan, terutama saudara-saudara kita di Palestina. Negeri mereka telah dijajah lebih dari satu abad. Mereka mulai dijajah pada 1917 ketika Inggris mengeluarkan Deklarasi Balfour yang mendukung pendirian “tanah air” bagi orang Yahudi di Palestina. Itulah awal mula penjajahan terhadap saudara-saudara kita.
Kemudian, pada 1948, Israel laknatullah mendeklarasikan kemerdekaannya. Peristiwa itu memicu perang antara Israel dan negara-negara Arab di sekitarnya. Sejak saat itu negeri para Nabi terus mengalami penjajahan dan pendudukan. Bahkan Tepi Barat dan Jalur Gaza diduduki Israel sejak Perang Enam Hari pada 1967. Bagaimana menurut-Mu, wahai Rasul, sementara umat Islam masih belum mampu memberi bantuan militer dan menolong mereka? Pasti engkau sedih menyaksikan umat Islam tercerai-berai dan membiarkan saudaranya berjuang sendiri.
Aku pun sedih, ya Rasul. Aku sangat sedih melihat kondisi umat hari ini. Aku sedih karena tidak mampu berbuat banyak untuk saudara-saudara di Palestina. Apalagi hingga kini konflik masih berlangsung, disertai isu-isu yang makin menyakitkan seperti perluasan permukiman Israel, status Yerusalem, dan hak-hak Palestina yang terus menjadi titik pertikaian. Maafkan kami, wahai saudaraku. Hingga detik ini kami belum bisa banyak berbuat selain mendoakan, memboikot produk Israel, dan menyuarakan kondisi kalian lewat lisan dan tulisan. Aku memohon kepada Rabb yang Maha Pengasih agar mencukupkan kalian dengan rizki dari sisi-Nya.
Ya Rasulullah,
Kini situasi di Palestina semakin memburuk. Israel melakukan blokade ekonomi, menangkap saudara-saudara kami tanpa alasan jelas, bahkan menembakkan peluru yang merusak tubuh. Akibat kebiadaban itu, banyak dari mereka kehilangan hak-hak dasar, termasuk hak untuk hidup layak dan mengakses sumber daya pokok.
Ya Rasulullah, sungguh aku tidak ridha melihat kondisi saudara-saudara di Palestina. Jika engkau sedih, maka akupun demikian. Aku adukan kondisi mereka kepadamu; aku kabarkan betapa saat ini mereka mengalami penderitaan yang sangat berat.
Mereka menghadapi serangan brutal, penindasan, dan ketidakadilan yang terus-menerus. Banyak yang kehilangan rumah, keluarga, dan harapan. Mereka hidup dalam ketakutan dan ketidakpastian, tanpa tahu apa yang akan terjadi esok hari.
Aku berharap kelak engkau tak memalingkan wajahmu dari kondisi yang menimpa saudara-saudara kami ini, wahai Rasul. Allah mengetahui ketidakberdayaanku menolong mereka. Sungguh aku berharap dapat menatap wajahmu dan memperoleh syafaatmu. Namun, jika engkau memalingkan wajahmu, bagaimana nasib pendosa ini kelak, wahai Rasul?
Aku senantiasa berdoa agar Allah Swt. memberi kekuatan dan kesabaran kepada saudara-saudara kami, serta memberikan umat Islam kemampuan untuk membantu dan mendukung mereka dalam kesulitan ini.
Ya Rasulullah, aku memohon doa dan syafaatmu untuk saudara-saudara di Palestina. Semoga Allah Swt. segera menurunkan pertolongan, memberi mereka keselamatan, kedamaian, dan keadilan.
Aku percaya bahwa dengan doa dan persatuan seluruh umat Islam, mudah bagi kita untuk menolong dan membebaskan mereka dari cengkraman penjajah kafir. Semoga saudara-saudaraku dapat melewati ujian ini dengan tabah hingga akhirnya meraih kehidupan yang lebih baik dan kebebasan hakiki.
Semoga kelak mereka tidak mengadukan aku kepada Rasulullah. Memang aku tidak membantu perjuangan kalian dengan senjata, tetapi kalian selalu ada dalam hati dan doaku.
Bagi saudara-saudara kami yang telah syahid, surga menantimu. Meski raga kalian telah tiada, sejatinya kalian hidup damai di sisi Allah. Kami bahkan merasa iri terhadap keimanan kalian: kalian teguh memegang akidah meski dalam kondisi menderita dan tak berdaya. Terima kasih telah mengajarkan kami memegang teguh iman dalam situasi yang paling sulit.
Ya Rasulullah,
Demikianlah aku adukan seluruh kesedihanku atas kondisi saudara-saudara di Palestina. Aku adukan ketidakberdayaanku menolong mereka; namun, aku tetap membantu perjuangan mereka dengan cara yang mampu kulakukan. Kelak aku sangat berharap syafaatmu. Jangan palingkan wajahmu dari pendosa ini, wahai Rasul.
Tasikmalaya, 8 September 2025
Baca juga:

0 Comments: