Headlines
Loading...

 saw.


Oleh. Neni Arini
(Kontributor SSCQMedia.com)

SSCQMedia.com — Ya Rasulullah. Betapa beruntungnya menjadi bagian dari umatmu. Walau raga tak pernah berjumpa, hati ini begitu rindu padamu.

Getar rindu ini semakin bergemuruh di dalam dada tatkala namamu disebut, tatkala namamu selalu dikumandangkan. Keagunganmu begitu mulia karena cintamu yang demikian utuh pada umatmu.

Ya Rasulullah,
Siapa yang tak ingin berjumpa denganmu? Siapa yang tak ingin bertemu kekasih Allah, siapa yang tak ingin memandang wajah teduh nan mulia sang penyelamat umat?

Aku ingin bertemu denganmu, ya Rasulullah, menumpahkan air mata kerinduan atas semua pribadi karimah yang engkau ajarkan, atas semua akhlak yang begitu indah sebagai kesempurnaan pribadimu.

Ya Rasulullah,
Walau mungkin aku tak pantas bertemu denganmu, aku tetap berharap perjumpaan dengan kekasih Allah. Apakah aku salah, ya Rasul, ketika berharap demikian? Padahal aku tahu begitu banyak dosa yang telah kuperbuat.

Ya Rasulullah,
Aku ingin mengadu padamu, ingin menumpahkan segala yang kurasa tentang negeriku, tentang apa yang terjadi pada saudara kami di Palestina. Aku tak sanggup melihat penderitaan mereka, ya Rasul, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa atas semua kezaliman yang terjadi di sana.

Ya Rasulullah,
Negeriku sedang tidak baik-baik saja. Banyak kezaliman, banyak kesulitan, banyak ketidakadilan, banyak kemaksiatan yang dilakukan oleh para pemimpin dan umatmu, ya Rasul.

Tidak ada perisai dalam penjagaan umatmu. Tidak ada pelindung dalam mengayomi rakyatnya. Mereka disibukkan dengan urusan dunia, tumbuh menjadi manusia-manusia rakus.

Ya Rasulullah,
Tidak hanya cukup di situ. Kami harus menyaksikan tanah Gaza, bumi para nabi, diporak-porandakkan oleh Yahudi. Mereka sangat kejam, ya Rasulullah.

Umatmu di Gaza betapa tabah dalam menjaga bara. Di tengah reruntuhan dan gema meriam yang menggema, anak-anak berlarian dengan penuh ketakutan.

Anak-anak yang seharusnya bermain tanpa batas, mereka harus merasakan berlari tanpa taman, bermain di bawah langit yang tak ramah.

Mereka terlunta-lunta dalam luka; mereka kehilangan ayah, ibu, dan keluarga. Mereka kehausan, mereka kelaparan, mereka berlari mencari tempat berteduh dari sengatan matahari dan bara api.

Ya Rasulullah,
Rumah mereka hancur. Mereka tak punya tempat tinggal lagi. Puing-puing gedung berserakan, begitu banyak fasilitas yang rusak — semua itu menjadi bukti betapa jahatnya para zionis.

Mereka merenggut nyawa-nyawa tak berdosa, ya Rasulullah. Mereka membunuh umatmu. Mereka telah menghancurkan arti sebuah kemanusiaan. Kami terluka; kami berduka atas semua nestapa yang menimpa saudara kami.

Tapi, ya Rasulullah,
Semangat Gaza tak pernah padam. Matanya selalu memancarkan kekuatan yang sangat dahsyat dari sebuah keimanan. Matanya banyak menyimpan cahaya meski dunia menutup mata.

Ya Rasulullah,
Betapa sakitnya hati ini melihat saudara kami berada dalam kelaparan, kedinginan, ketakutan, serta terbatasnya fasilitas. Sementara kami—negeri kami—aman; kami bisa tidur nyenyak, kami bisa memilih makanan, bahkan kami bisa beraktivitas tanpa dentuman bom.

Ya Rasulullah,
Dari tanah damai aku merangkai kata yang menembus langit luka. Ingin aku sampaikan bahwa kami adalah saudara mereka; kami hadir untuk saudara kami di Palestina.

Mungkin raga tak terlihat, tapi kupahatkan doa dalam tiap bait. Kusampaikan pada pemilik bumi ini, Allah ya Rabbi, agar segera menurunkan pertolongan-Nya.

Gaza,
Kami mencintaimu. Engkau mengajarkan arti keberanian sejati: bahwa tanah air bukan sekadar batas bumi, tetapi sebuah harga diri.

Ya Rasulullah,
Andai engkau masih ada, pasti tak akan membiarkan semua ini terjadi. Pasti engkau akan memberikan bala bantuan, menyeru seluruh kaum muslimin untuk bersatu padu mengusir para penjajah dari bumi Palestina.

Ya Rasulullah,
Engkau adalah kekasih Allah, hamba mulia yang sangat dicintai-Nya. Apapun yang engkau minta, pasti Allah kabulkan.

Lewat doa yang mendalam dan meluruh, sampaikanlah pada RabbMu, ya Rasulullah: lindungilah ruh-ruh para pejuang di Palestina. Kuatkan hati, jiwa, dan raga mereka. Damaikanlah hidup saudara kami.

Ya Rasulullah, sampaikan pada Allah: bebaskanlah bumi para nabi dari segala kebiadaban, kejahatan, dan kebengisan dari tangan-tangan zionis yang tak punya nurani. Selamatkan anak-anak, kaum perempuan, serta mereka yang terluka.

Ya Rasulullah, mintalah pada Allah: sudahi penderitaan saudara kami. Turunkan nasrullah untuk mereka. Berikanlah kemenangan sehingga mereka bisa merasakan kembali damai di bawah langit biru yang indah.

Ya Rasulullah,
Maafkan aku yang banyak mengadu padamu. Semoga engkau mau mendengarkan segala keluh kesahku ini. Maafkan rinduku padamu, yang dihiasi segala sedihku. Namun aku tahu begitu banyak cinta yang engkau miliki untuk umatmu.

Ya Rasulullah,
Aku mencintaimu. Aku merindukanmu. Ijinkan aku selalu bisa merasakan dekat denganmu — sebuah rasa rindu yang tak bertepi dan tak pernah padam di sepanjang hidupku. Berilah limpahan syafaat untukku, ya Nabiyullah Muhammad, kekasih Allah.

Allahumma salli 'ala Sayyidina Muhammad saw. [My]

Baca juga:

0 Comments: