Mewujudkan Taaj Al-Furudh untuk Palestina
Oleh. Ummu Arrosyidah
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Siapa tak kenal Anas Ash-Sharif. Jurnalis Al-Jazeera yang syahid karena serangan brutal Zionis Israel. Ia bersama rekannya gugur dalam serangan udara yang menargetkan tenda para jurnalis pada awal Agustus 2025 lalu.
Pada akhir Agustus 2025, Zionis kembali melakukan serangan terhadap para jurnalis di Rumah Sakit Nasser. Ada empat orang jurnalis yang gugur. (BeritaSatu.com, 25-08-2025).
Jurnalis memiliki peran penting dalam pemberitaan genosida yang terjadi di Gaza. Lensa dan mikrofon mereka merekam banyak berita pilu. Berita tentang blokade, kelaparan, pembantaian, hingga kematian massal karena kekejaman Zionis Israel. Para jurnalislah yang menyingkap buruknya wajah asli Zionis kepada dunia.
Kendati demikian, tetapi dunia tidak bisa berbuat banyak. Masyarakat dunia baru bisa sekadar mengecam, mengutuk dan mengirimkan bantuan yang hanya bisa tersalurkan jika Zionis memberikan lampu hijau. Solidaritas umat tentu patut diapresiasi, tetapi langkah-langkah tersebut belum menjadi langkah yang efektif yang membuat Zionis menghentikan rudal-rudal mereka. Kekejaman Zionis terus berlangsung karena ada dukungan Amerika di belakangnya.
Sejatinya, umat butuh kekuatan yang bisa menandingi kekuatan Zionis Israel dan sekutunya. Kekuatan tersebut tidak bisa didapatkan, kecuali umat berada dalam satu naungan institusi kenegaraan yang menembus sekat-sekat kebangsaan. Institusi tersebut adalah Daulah Islam, sebagaimana dicontohkan Rasulullah dan Khulafaur Rosyidin sepeninggal beliau.
Daulah Islam inilah yang akan menjadi lawan sejati bagi Zionis dan sekutunya. Pada masa Rasulullah, orang-orang Yahudi tidak berani bertindak brutal terhadap kaum muslimin. Rasulullah menindak mereka dengan tegas, saat mereka melakukan pelanggaran.
Bani Qainuqa' harus hengkang dari Madinah karena mereka melecehkan seorang muslimah dan membunuh seorang muslim. Bani Nadhir dan Bani Quraidzah mendapatkan hukuman mati karena berkhianat. Demikianlah, Daulah Islam menjadi perisai bagi umat selama kurang lebih 14 abad.
Saat Daulah Islam diruntuhkan, umat bagai anak ayam kehilangan induknya. Tidak ada lagi yang melindungi mereka. Marwah mereka tercabik. Hak mereka terabaikan. Saat jutaan jiwa kelaparan dan dihujani rudal, tidak ada yang mampu menolong mereka.
Permasalahan Palestina yang berlarut-larut adalah bukti pentingnya Daulah Islam. Di sisi lain, hal itu juga merupakan kewajiban karena sejatinya Daulah Islam adalah tajul furudh (mahkota kewajiban). Maka, sudah saatnya umat bersama-sama berjuang untuk menegakkannya demi kemuliaan Al-Aqsha dan kaum muslimin. Wallahu a'lam. [US]
Baca juga:

0 Comments: