Headlines
Loading...
Kebiadaban Zionis Tak Terbendung, Seruan Solusi Hakiki Harus Didukung

Kebiadaban Zionis Tak Terbendung, Seruan Solusi Hakiki Harus Didukung

Oleh. Bunda Erma E.
(Ibu & Aktivis Bela Palestina)

SSCQMedia.Com—Setelah berhasil menargetkan para jurnalis, Zion*s kembali melancarkan serangan udara ke Rumah Sakit (RS) Nasser di Khan Younis, Gaza. Serangan tersebut terjadi pada Senin, 25 Agustus 2025 dan setidaknya ada 15-20 orang yang tewas (www.beritasatu.com, 25-08-2025).

Menurut laporan, serangan pertama menghantam area rumah sakit, dan ketika tim penyelamat serta jurnalis mendekat untuk menolong korban, serangan kedua terjadi. Pola ini sudah sering menuai kecaman karena menyasar orang-orang yang sedang melakukan evakuasi yang dikenal sebagai double-tap strike.

Berbagai pihak merespon dengan keras serangan Zion*s terhadap rumah sakit dan jurnalis ini. Kecaman serupa datang dari organisasi jurnalis internasional yang menilai bahwa kebebasan pers dan perlindungan terhadap pekerja media kembali diabaikan. Tragedi di RS Nasser ini memperlihatkan betapa rapuh dan gagalnya perlindungan terhadap warga sipil dan jurnalis di Gaza.

Sesungguhnya tragedi yang menimpa Gaza hari ini merupakan bukti paling nyata tentang kegagalan seluruh sistem yang eksis hari ini yakni kapitalisme dalam melindungi umat manusia. Justru sistem ini membiarkan Zion*s Yahudi dengan keji menyerang fasilitas sipil bahkan rumah sakit. Padahal, dunia internasional sudah menetapkan bahwa rumah sakit, tenaga medis, jurnalis, dan relawan kemanusiaan tidak boleh dijadikan target peperangan. 

Namun, Zion*s tidak pernah peduli terhadap hukum perang internasional. Mereka membantai anak-anak, perempuan, meluluhlantakkan masjid, serta menghancurkan rumah sakit dengan tujuan tunggal, yakni melakukan pembersihan etnis atas umat Islam Palestina.

Lebih parah lagi, kebiadaban ini tidak mungkin terjadi tanpa sokongan penuh negara-negara Barat, khususnya negara adidaya Amerika Serikat, yang setiap saat mengalirkan senjata, amunisi, dan dana bagi keberlangsungan mesin pembunuh Zion*s.

Fakta ini menegaskan bahwa slogan demokrasi dan HAM yang mereka gembar-gemborkan hanyalah topeng busuk untuk menutupi politik imperialisme mereka. Dunia pun kembali menyaksikan kenyataan pahit, bahwa lembaga Internasional seperti PBB sama sekali tidak bisa diandalkan. PBB tidak lain sebagai alat politik negara adidaya Amerika Serikat dan bukan lembaga independen yang peduli pada nasib manusia dan perdamaian dunia.

Di tengah kondisi ini, kaum muslimin juga harus berani menatap realitas pahit tentang para penguasa negeri-negeri muslim yang justru berkhianat kepada umat. Padahal, mereka memiliki tentara yang besar, senjata modern, bahkan anggaran militer yang melimpah, tetapi memilih menyimpan di barak-barak. Mereka lebih takut kehilangan kursi kekuasaan dan restu Barat daripada takut kepada Allah Swt.

Padahal Allah Swt. dengan tegas memerintahkan wajib melakukan perlawanan militer bukan sekadar mengirim bantuan pangan atau menggelar doa bersama, tapi Allah memerintahkan berjih4d memerangi orang-orang kafir.

Namun, yang menjadi kendala hari ini, perintah j1h4d ini tidak bisa dijalankan secara sempurna kecuali oleh sebuah negara yang menerapkan Islam secara kafah, yaitu Kh1laf4h Islamiah. Hanya Kh1laf4h yang mampu mengkonsolidasikan kekuatan umat, mengerahkan pasukan, dan menghukum musuh-musuh Allah.

Kh1laf4h adalah institusi politik syar’i yang wajib ada untuk melindungi umat. Sejarah Islam telah membuktikan, ketika Palestina dibebaskan oleh kaum muslim di bawah kepemimpinan Kh4lif4h Umar bin Khaththab ra., beliau tidak hanya sekadar membebaskan wilayah itu dari penjajahan Romawi, tetapi juga memastikan keadilan ditegakkan, bahkan melindungi hak-hak orang Nasrani yang tinggal di sana. Begitu pula di masa Kh4lif4h Utsmaniyah, umat Islam memiliki pelindung yang sanggup menjaga kehormatan Baitul Maqdis selama berabad-abad.

Semua contoh sejarah ini menunjukkan dengan jelas, bahwa persoalan Palestina dan juga penderitaan umat Islam di berbagai negeri tidak akan pernah selesai dengan kecaman, diplomasi, bantuan kemanusiaan, doa bersama, atau seruan moral yang ksoong. Persoalan ini hanya akan tuntas dengan tegaknya Kh1laf4h, yang akan mengerahkan pasukan jih4d untuk membebaskan tanah kaum muslim dari penjajahan. Selama umat Islam masih membiarkan para penguasa mereka berkhianat dan menolak syariat Allah, maka darah kaum muslim akan terus tertumpah tanpa perlindungan.

Oleh karena itu, kesadaran umat hari ini harus diarahkan bukan hanya pada kecaman terhadap Zion*s atau ratapan atas penderitaan Gaza, melainkan pada perjuangan menegakkan kembali tegaknya Kh1laf4h yang akan menjadi perisai umat. Inilah satu-satunya solusi yang Allah tetapkan, yakni solusi yang terbukti dalam sejarah dan diwajibkan syariat. [An]

Baca juga:

0 Comments: