Oleh. Ratty S. Leman
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Assalamu'alaika, ya Rasulallah.
Mungkin di alam barzah Baginda Rasul sudah melihat, mendengar, dan merasakan penderitaan umat Islam di Gaza Palestina dua tahun ini. Kalau Rasulullah saw. hadir di tengah kita, saya yakin Baginda tidak akan pernah membiarkan umatnya di Gaza larut dalam penderitaan yang mencekam seperti ini. Digenosida dengan senjata dan dilaparkan.
Baginda adalah sosok dengan hati penuh cinta, yang air matanya sering jatuh memikirkan umat. Hari ini, Gaza adalah bagian dari umat itu. Diri ini bertanya, "Di mana peran kita, sebagai penerus risalah Rasulullah? Bagaimana amanah cinta Rasulullah yang diberikan ini kita teruskan? Kami sangat ingin menjadi bagian dari jutaan atau bahkan miliaran orang yang menyalakan rahmat Nabi untuk Gaza.
Ya Rasulallah, kelahiran Baginda Nabi Muhammad adalah cahaya yang mengusir kegelapan. Rahmat yang menuntun manusia dari kezaliman menuju keadilan. Hari ini, Gaza masih diselimuti kegelapan karena diblokade, dilaparkan, dan digenosida.
Baginda, izinkan kami mengajak yang lainnya menjadikan bulan maulid ini sebagai bukti cinta kita kepada Rasulullah dengan cara menyalakan cahaya Nabi. Harapan itu ada lewat dakwah memahamkan umat akan perlunya persatuan umat dalam naungan Khilafah ala minhajin nubuwwah dan jihad untuk mengembalikan kejayaan Islam. Janji Allah dan Rasulullah itu pasti.
Kami mengajak jiwa-jiwa yang terpanggil. Semoga kita menjadi bagian dari yang ingin mewujudkan janji Allah dan Rasulullah. Saksikanlah ya Allah dan Rasulullah, bahwa kami telah berusaha menjadi bagian dari pengemban risalah ini. Semoga sedikit upaya dan doa ini menjauhkan kami dari murka Allah baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Apa makna maulid Nabi saw. bagimu, untuk kondisi Gaza hari ini? Nabi lahir membawa cahaya yang menerangi dunia dan menyelamatkan manusia dari gelapnya kezaliman.
Bulan ini umat tengah memperingati hari lahirnya Nabi. Di Gaza, saudara kita masih dibantai, diblokade, dilaparkan, dan dilukai. Kalau sungguh benar kita cinta Rasulullah, tidak mungkin kita diam saja, sebagaimana beliau tidak akan diam menyaksikan umatnya dikepung derita. Mari kita lakukan langkah nyata meneladani kasih sayang beliau kepada umatnya.
Hasbunallah wa nikmal wakil, nikmal maula wa nikman nashir. "Cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik tempat bersandar." (QS Al Imran 173).
Thariqah dakwah sudah kita pahami bersama bahwa untuk menyelesaikan masalah Palestina adalah dengan jihad dan Khilafah. Thariqah dakwah terdiri dari pembinaan (tasqif), berinteraksi dengan umat (marhalah tafaul ummah), meminta pertolongan (thalabun nusrah), dan penyerahan kekuasaan yang damai. Keikutsertaan saudara-saudara kita dalam: #IndonesiaGlobalPeaceConvoy
#GlobalSumudFlotilla
Hal ni adalah sebuah "breakthrough" (terobosan) untuk Gaza. Uslub (cara) dakwah. Pelayaran menembus blokade Gaza bersama lebih dari 44 negara ini bukan sekadar pelayaran biasa, tapi sebuah terobosan bersejarah.
Harapan besar kita semua, semoga langkah ini menjadi pintu awal yang Allah bukakan jalan pertama menuju terbebasnya Gaza dari belenggu penindasan. Dari satu pintu jalur laut yang terbuka, akan lahir ribuan pintu kebebasan lain, hingga akhirnya mereka merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya. Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.
Mari kita kawal dan dukung terus kapal ini menuju Gaza dengan menyuarakannya di media sosial kita, dan terus kirim gelombang-gelombang kebaikan kita untuk mendorong kapal ini sampai Gaza.
Saya mencoba ikut menyebarkan informasi ini seluas-luasnya dan mengajak semuanya untuk terlibat! Pastikan keluarga, sahabat, dan komunitas kita semua ikut ambil bagian, karena setiap orang berhak menjadi bagian dari sejarah menembus blokade Gaza.
Mohon doanya dari semua, semoga ikhtiar ini menjadi awal kemenangan bagi Gaza, dan seluruh relawan yang akan berlayar, Allah beri perlindungan dan penjagaan terbaik-Nya. Aamiin ya mujibassailin.
Mari kita teladani perjuangannya, dengan memberikan yang terbaik yang kita punya untuk Gaza, untuk menolong agama Allah, untuk Al-Aqsa. Allahu Akbar.
Di tanah kelahiran para nabi, saudara-saudara kita kesulitan mendapatkan air bersih dan makanan. Sungguh memalukan yang cuma berdiam diri bagai setan bisu.
Di momentum bulan maulid yang istimewa ini, kita diajak meneladani kasih sayang Rasulullah. Rasulullah saw. mengajarkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama. Sudahkah kita menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain?
Perjuangan pelayaran menembus blokade Gaza. Dari Barcelona, rombongan relawan Global Sumud Flotilla mulai berangkat mengarungi lautan luas. Tantangan dan ujian mereka hadapi tanpa menyurutkan tekad mulianya demi kemanusiaan, demi kebebasan Gaza yang terpenjara.
Para relawan diancam akan menjadi tahanan politik Isr4el, "dengan status teroris". Mereka diintai drone, diteror secara psikologis dari udara. Mereka diuji badai dan gelombang tinggi, hingga kapal rusak, dan berbagai ujian menantang lainnya.
Mari kita iringi keberanian mereka dengan dukungan doa dan gelombang bantuan. Terus kawal dan dorong kapal kemanusiaan ini sampai ke Gaza dengan aksi kita. Jangan biarkan mereka berjuang sendiri, saatnya kita bergerak bersama. Baik yang muslim maupun yang bukan. Saatnya bergerak bersama untuk yang masih punya hati dan disebut sebagai manusia.
“Ini bukan pelayaran biasa. Ini adalah sejarah.” Kalimat itu bukan sekadar kata-kata, tapi napas perjuangan. Meski laut bergelombang, meski tubuh harus tenggelam, perjuangan ini akan tetap berlanjut sampai Baitulmaqdis ada di tangan kita. Allahu akbar.
Mari kita ikut dalam ombak-ombak perjuangan ini. Tidak semua bisa berlayar, tapi semua bisa mengirimkan doa, dukungan, dan cinta terbaiknya. Amanah cinta Rasulullah untuk kiblat pertama kita. Tugas kita hanya memulai, Allah yang akan menyempurnakannya.
Kapal Sumud Flotilla kembali diserang drone. Musuh-musuh Allah menyangka dengan menghantam kapal kecil, harapan besar akan tenggelam? Padahal sejarah selalu membuktikan sebaliknya.
Dahulu, api membakar tubuh orang-orang beriman di parit panjang. Namun api itu justru menyalakan cahaya iman jutaan jiwa. Itulah kisah Ashabul Ukhdud.
Hari ini, sejarah hanya berganti rupa. Dahulu parit api, kini blokade Gaza. Dahulu kayu bakar, kini drone. Dahulu jasad kaum muslimin yang dibakar, kini kapal yang berisi manusia-manusia berhati mulia.
Api kezaliman selalu mencoba memadamkan cahaya, namun justru membangkitkan bara kesadaran di hati manusia. Cahaya Rasulullah hadir. Saksikan ya Rasulullah, aku sudah menyampaikan dalam surat curahan hati yang bergejolak ini.
Dan kini, bara itu kembali menyala. Sumud Flotilla adalah bahtera harapan. Setiap hati yang tergerak, setiap doa yang terucap, setiap bantuan yang tersalurkan, itulah dayung yang mengantarkan kita menuju Baitulmaqdis.
Jangan biarkan dayung itu terlepas. Saat mereka menutup jalan kemanusiaan dengan blokade, mari kita bukakan jalan dengan ilmu, iman, doa, dan aksi nyata kita.
Bersama uslub "zakat in Gaza", mari kita kuatkan kapal kemanusiaan menembus blokade Gaza. Kirim bantuanmu sesegera mungkin, karena setiap rupiahmu adalah obor yang menuntun jalan kemenangan. Allahu Akbar. [Ni]
Bogor, 10 September 2025
Baca juga:

0 Comments: