Oleh. Zidna Imana
(Kontributor SSCQMedia.Com, Member SSCQ Remaja)
SSCQMedia.Com-Minggu, 2 Februari 2025, adalah hari yang sangat berkesan dalam hidupku. Bukan satu dua kali aku mengikuti aksi bela Palestina, tetapi ini yang keempat kalinya. Ya, benar! Pada hari itu ada acara aksi bela Palestina. Saking semangatnya, sejak semalam sebelumnya, aku sudah menyiapkan pakaian yang akan aku kenakan keesokan harinya.
Pagi hari sekitar jam 03.30 WIB, aku pun terbangun. Aku melihat seluruh keluargaku sedang bersiap-siap. Sambil menunggu antrean menggunakan kamar mandi, aku melangkah ke dapur, membantu umiku untuk menyiapkan sarapan.
Tiba giliranku, aku pun segera mandi. Setelah mandi aku melaksanakan salat Subuh karena jam sudah menunjukkan untuk waktu salat Subuh.
Setelah semua sudah siap, kami sekeluarga berangkat menggunakan mobil. Perjalanan dari Sidoarjo menuju Surabaya tidaklah lama. Aku begitu menikmati perjalanan pagi itu. Namun pada akhirnya, aku pun tertidur.
Bangun-bangun, aku menyadari bahwa kami akan segera sampai di lokasi acara. Di sana, aku bertemu dengan teman-teman yang sangat aku sayangi. Aku pun langsung bergabung ke dalam barisan saat mengetahui acara akan segera dimulai. Aku sangat senang saat orang-orang di sekitarku bersemangat untuk menyerukan kepada masyarakat bahwa solusi paripurna bagi Palestina yaitu Khilafah.
Hal yang paling aku senangi adalah saat dikibarkannya bendera al-liwa dan ar-raya sambil diiringi oleh lagu "Khilafah 'Tlah Kembali".
"Khilafah 'tlah kembali
Satukan seluruh negeri
Pekikkan takbir Allahu akbar
Kibarkan al-liwa ar-raya
Khilafah 'tlah kembali
Satukan sluruh negeri
Khairu ummah terwujud kembali
Jayalah Khilafah rasyidah."
Sebenarnya sudah dari dulu aku mengetahui mengenai bendera al-liwa dan ar-roya. Namun, saat aku beranjak dewasa aku lebih mengetahui apa arti dari bendera al-liwa dan ar-roya. Bendera tersebut merupakan bendera yang diwariskan oleh Rasulullah kepada seluruh umat muslim. Saat mengetahui fakta itu, semangat yang ada di dalam diriku pun bangkit.
Setelah ceramah dari para ustaz, akhirnya masiroh (longmars) yang dinanti-nanti, tiba. Meskipun lelah tapi lelahnya tidak sebanding dengan apa yang dialami oleh orang-orang di Palestina. Dengan semangat, meskipun kakiku sudah mulai lelah, aku tetap memaksakan diri untuk tetap berdiri. Tetapi begitu acara selesai, aku langsung duduk untuk beristirahat sebentar dan mengambil foto bersama saudara-saudaraku. Setelah itu, kami pun pulang dan sampai dengan selamat.
Sidoarjo, 3 Februari 2025 [My]
Baca juga:

0 Comments: