Reportase
Aksi Bela Palestina Berjalan Damai di Jawa Timur
Oleh. Nunik Umma Fayha
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com-Subuh itu di Surabaya, sekitar 10-15 ribu barisan muslimin dari berbagai daerah di Jawa Timur berduyun-duyun menuju satu titik dengan tujuan satu yaitu menyampaikan pesan cinta dan harapan bagi saudara yang sedang menjalani ujian luar biasa di Palestina.
Bukan hanya di Jawa Timur, aksi bela Palestina juga dilakukan serempak di 11 kota besar Indonesia. Peserta tampak penuh semangat menyatukan langkah dan tujuan. Tampak dari gemuruh yel-yel yang bersahutan dipekikkan orator disambut ribuan peserta.
Aksi ini di isi dengan orasi dari beberapa tokoh, salah satunya Ustaz Abdul Sami, Ketua DDII Surabaya, beliau mengingatkan umat bahwa saat awal kemerdekaan Indonesia tahun 1945 dulu, Palestina adalah pendukung pertama sehingga kita pun punya hutang budi. Ustaz Abdul Sami juga menyeru untuk meneruskan boikot atas semua produk yang terkait dengan Zionis-Israel.
Setelah pembacaan puisi acara dilanjutkan dengan orasi. Kali ini dari Ustaz Haris, yang mengingatkan bahwa kekuatan umat terletak pada kekuatan akidah dan itu semua ada dalam kekuatan iman. Beliau menegaskan bahwa Allah sudah berjanji akan menolong hamba-Nya. Lebih jauh umat diajak merenungi bahwa salah satu yang diperintahkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wassalam ialah agar kita memiliki pemimpin yang mengatur urusan kehidupan kita. Bahwa kembalinya kekuasaan yang akan memuliakan umat adalah janji Allah dan kabar gembira dari Rasulullah sehingga umat harus bersegera memberikan kontribusi untuk tegaknya kembali lambang kemuliaan dan keagungan umat yaitu Khilafah.
Berbagai banner yang dibawa oleh peserta aksi, salah satunya bertuliskan 'Al Aqsha adalah amanah, Khilafah adalah junnah.' Ada banner lain yang bertuliskan 'Hanya dengan jihad dan Khilafah, kemerdekaan hakiki Palestina akan terwujud.'
Sesekali mereka menyambut yel-yel yang diseru para orator dan menyanyikan nasyid dari Shoutul Khilafah bertajuk 'Khilafah Tlah Kembali.'
Tampak banyak mata berembun bahkan terisak saat lisan ikut melantunkan lirik yang sungguh menggetarkan jiwa, yang rindu pada terwujudnya kembali khairu ummah.
'Khilafah tlah kembali
Satukan sluruh negeri
Pekikkan takbir Allahu Akbar
Kibarkan Al-Liwa Ar-Raya
Khilafah tlah kembali
Satukan sluruh negeri
Khairu Ummah terwujud kembali
Jayalah Khilafah Rasydah.'
Tidak berhenti sampai di situ umat juga terus diingatkan bahwa aksi ini adalah momen penting untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina dari penjajahan.
Ustaz Masran, salah satu orator, unjuk suara memberi contoh salat berjamaah yang disebut beliau sebagai cerminan masyarakat Islam. Jika untuk shalat berjamaah butuh seorang imam atau pemimpin apalagi sebuah masyarakat. Masyarakat Islam butuh seorang pemimpin yang akan memberikan satu komando.
Lebih jauh disampaikan bahwa saat ini umat terpecah dalam lebih 43 negara dengan pemimpinnya masing-masing. Hal ini tentu saja membuat umat tidak lagi mampu memfokuskan pandangan karena tiap negara mengambil jalan berbeda.
"Saudara Palestina kita butuh pertolongan yang saat ini belum bisa ditunaikan baik dengan gencatan senjata ataupun perjanjian damai. Palestina hanya bisa dibebaskan dengan perang sebab Zionis-Israel tidak mengenal bahasa selain perang. Mereka sudah tidak mempan dan akan selalu berkhianat pada perjanjian maupun resolusi PBB. Di bagian akhir pembicara mengingatkan bahwa Rasulullah meninggalkan tiga hal bagi umatnya yaitu pertama Quran dan hadist, kedua para ulama yang menjadi pewaris para Nabi dan ketiga Khilafah," Jelas beliau panjang lebar.
Atensi peserta aksi yang luar biasa sangat terasa sepanjang perhelatan akbar ini. Tidak ada yang membubarkan diri sebelum acara selesai. Semua tertib mengikuti arahan panitia, menyimak orasi dan penuh semangat menjawab yel-yel.
Peserta juga melakukan long march hingga kembali ke titik awal, dengan tertib dan tidak meninggalkan serakan sampah. Sungguh suatu gerakan massa yang menyentuh karena tanpa kericuhan dan sungguh tertib meski jumlahnya mencapai belasan ribu. Aparat hanya mengamati tanpa perlu bersitegang.
Sungguh pas seperti ungkapan yang disampaikan seorang Ustaz, bahwa perjalanan ini bagai menaklukkan jalan demi menyampaikan pesan cinta bagi saudara seakidah.
Surabaya, 02 February 2025 [Rn]
Baca juga:

0 Comments: