Challenge Motivasi
Oleh. Ira Siti Rojanah
Cinta menurut istilah orang Arab adalah menghendaki sesuatu untuk meraihnya.
Ada orang tua yang mencintai anaknya, sehingga melakukan apa pun untuk bisa membahagiakannya.
Ada orang yang mencintai pasangannya sehingga melakukan berbagai cara untuk memenuhi keinginannya.
Ada orang yang cinta dunia, cinta harta sehingga sebagian besar waktu hidupnya hanya tertuju untuk urusan dunia.
Ada orang yang cinta kedudukan, pangkat dan jabatan sehingga menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkannya.
Bukan, bukan cinta seperti itu yang Allah mau. Sebagai muslim, cinta pertama haruslah tertuju pada-Nya, cinta seorang hamba kepada Allah dan Rasul-Nya. Orang beriman haruslah lebih besar kecintaannya kepada Allah dan Rasul-Nya dibanding kepada selainnya. Allah Swt berfirman :
"Katakanlah, "Jika bapa-bapa, Anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekuasaan yang kamu usahakan perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (TQS. at-Taubah : 24)
Cinta seorang hamba kepada Allah dan Rasul-Nya adalah dengan menaati keduanya dan rida terhadap segala perintah dan segala ajaran yang dibawa Rasulullah Saw.
Dengan memahami arti cinta sesungguhnya kita akan dengan mudah melakukan amal shalih dan meninggalkan amal buruk, sebab amal kita didasari atas dorongan rasa cinta. Kita akan merasakan nikmatnya salat, kita akan merasa senang saat tilawah, kita akan merasa enjoy saat harus menutup aurat dengan sempurna, kita akan merasa ringan dalam berdakwah.
Sebaliknya, kita akan risih dan tidak nyaman saat melanggar syariat Allah. Lebih memilih menghindar daripada berkumpul menggibah, lebih memilih ngontrak dari pada harus ngeriba demi nyicil rumah. Lebih memilih jadi jomlo fiisabilillah dari pada pacaran tak berfaedah. Begitulah, jika cinta kepada Allah sudah terpatri dalam sanubari. Semua dilakukan demi mendapat rida-Nya.
Sedangkan arti cinta Allah kepada hamba-Nya adalah berupa ampunan, rida dan pahala. Sebagaimana firman-Nya : “Niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu". (TQS. Ali ‘Imran : 31)
Ketika Allah cinta kepada hamba-Nya Allah memberikan kenikmatan kepadanya dengan memberi ampunan dan itu pertanda Allah ridha kepada seorang hamba.
Inilah cinta sejati, cinta hakiki yang kekal abadi hingga kelak membawa seorang hamba ke tempat terbaik-Nya yaitu Surga.
Teruslah memantaskan diri untuk mencintai dan dicintai oleh-Nya. Wallahu'alam bissawwab. [ry].
Kuningan, 2 Agustus 2024
Baca juga:

0 Comments: