Headlines
Loading...
Challenge Motivasi


Oleh. Radiyah Ummu Ar-Rafa

Saat ini kita sedang hidup dalam sistem buatan manusia, yaitu sistem kapitalisme sekularisme. Sistem ini menjadikan pemisahan agama dari kehidupan sebagai dasar dan tolak ukur perbuatan. Sehingga manusia beraktivitas dan berbuat dengan aturannya sendiri, tidak menggunakan aturan yang telah diberikan oleh Sang Pencipta alam semesta, manusia dan seisinya.

Agama hanya ditempatkan dalam ranah pribadi pada momen tertentu saja, sementara dalam kehidupan umum agama tidak digunakan. Misalnya saat ke masjid, ta'ziyah, menghadiri perwiridan, saat Ramadan, lebaran, dan acara-acara keagamaan lainnya. Setelah acara keagamaan selesai, aturan agama tidak lagi digunakan. Karena landasan dari sistem kapitalisme tersebut adalah pemisahan agama dari kehidupan.

Sudah 100 tahun lamanya kita hidup dalam sistem kapitalisme. Artinya, sudah lama sekali kehidupan kita tidak lagi menerapkan aturan Allah dalam seluruh aspek kehidupan. Akibatnya apa yang kita rasakan? Kerusakan terjadi dimana-mana, tanpa melihat waktu dan tempat. Kacau, kehidupan benar-benar semrawut.

Narkoba beredar di semua usia. Judi online sudah semakin menggurita. Apalagi pinjaman online, terus ditawarkan dan disodorkan. Bunuh diri karena tak sanggup membayar utang, sudah menjadi pelarian yang biasa dilakukan. Perselingkuhan, jangan ditanya lagi, terjadi dimana-mana. Pelaku korupsi bebas tak masuk bui. Sumber daya alam dikuasai asing dan aseng.

Terjadi kerusakan dan kekacauan dalam seluruh aspek kehidupan. Ekonomi, pendidikan, kesehatan, politik , pemerintah, sosial dan sebagainya. Oleh karena itu, kita sedang tidak baik-baik saja. Diumpamakan kondisi masyarakat saat ini yang hidup dalam sistem kapitalisme, seperti sedang mengalami sakit yang sangat parah, sudah akut bahkan sudah berada di stadium empat. Hanya tinggal menunggu detik-detik kematian karena penyakit yang sangat parah.

Maka dari itu, kita membutuhkan obat yang tepat dan mujarab sebagai solusi atas penyakit yang di derita. Obat yang tepat dan mujarab itu adalah Islam agama yang sempurna, berasal dari Allah Swt Rabb semesta alam. Agama yang dibawa oleh utusan Allah Rasulullah Muhammad Saw.

Islam sebagai agama yang sempurna dan penyempurna agama-agama sebelumnya memiliki seperangkat aturan yang mengatur seluruh aspek kehidupan. Islam mengatur hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan dirinya sendiri dan hubungan manusia dengan manusia yang lainnya.

Oleh karena itu, sangat dibutuhkan dari kalangan kaum muslimin melakukan aktivitas melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah Muhammad Saw dan para sahabat terdahulu. Menyampaikan Islam ke tengah-tengah masyarakat. Inilah yang disebut dengan aktivitas dakwah.

Allah mengingatkan kita dalam QS. Ali-Imran ayat 104
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ 
Artinya: "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung".

Dakwah merupakan aktivitas menyeru, menyampaikan dan mengajak masyarakat pada pemahaman Islam yang benar. Melakukan amar makruf nahi mungkar. Tentunya dengan mengikuti metode yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad Saw.

Namun, aktivitas dakwah bukanlah perkara yang mudah. Perlu pengorbanan, keikhlasan dan kesabaran yang luar biasa yang harus dimiliki oleh para pengemban dakwah. Dakwah bukanlah aktivitas sembarangan, tapi dakwah adalah tugas mulia yang pernah dilakukan oleh Rasulullah Muhammad Saw dan para sahabat.

Onak dan cabaran siap menghampiri para pengemban dakwah. Pemahaman yang kuat tentang dakwah adalah kewajiban sangat dibutuhkan. Bukan hanya kewajiban, tapi dakwah juga merupakan tanda cinta kepada sesama manusia.

Ketika kita menyampaikan dakwah, itu berarti karena kita mencintai dan menyayangi saudara kita karena Allah. Kita tidak ingin masyarakat menjalani hidupnya dengan tidak menaati perintah dan larangan Allah.

Rintangan dan tantangan sesuatu yang alami terjadi saat kita menyampaikan dakwah. Pro dan kontra adalah hal yang biasa. Namun sesuatu akan menjadi luar biasa ketika kita menghadapinya dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Cinta kepada Allah lah yang mendorong diri kita untuk terus menyampaikan Islam ke tengah-tengah masyarakat.

Tersenyumlah, berbahagialah saat kita menghadapi setiap ujian dakwah. Karena ketika kita lulus dalam menghadapi ujian tersebut, sesungguhnya Allah akan menaikkan derajat keimanan dan ketakwaan kita. 

Bersenang-senanglah dalam dakwah, maju terus sampaikan Islam kepada masyarakat tanpa putus asa, agar rahmat Islam segera tersebar di bumi Allah, agar kita bisa hidup sejahtera dan penuh berkah dalam naungan Islam Kafah. Allahu Akbar! [ry].

Tanjung Morawa, 2 Agustus 2024

Baca juga:

0 Comments: