Headlines
Loading...
Challenge Motivasi 


Oleh. Ina Ariani (Aktivis Muslimah Pekanbaru)

Tidak terasa kita sudah masuk bulan Agustus. Dalam penanggalan Masehi tepatnya tanggal 3 Agustus 2024. Jika penanggalan Hijriahnya,  kita sudah di penghujung bulan yaitu 28 Muharram 1446 H.

Teman-teman ingat, di bulan Agustus ini ada momen apa saja ya? Ya, momen di mana negara republik Indonesia merayakan hari kemerdekaan. Tidak lain dan tidak bukan kemerdekaan itu adalah bonus dari Allah. Bonus yang diberikan pada Allah atas perjuangan pahlawan melawan penjajah Belanda, Jepang, dan antek-antek penjajah lainnya yang ingin menguasai negeri Indonesia yang kaya raya. Hasil sumber daya alamnya melimpah, hijau dan subur, siapa pun menginginkannya. Apalagi negeri ini letaknya sangat strategis.

Nah, bulan Agustus ini kalau penanggalan Hijriahnya masuk bulan Safar. Safar adalah bulan kedua dalam penanggalan kamariah atau kalender Islam. Ada apa saja di bulan Safar? Dahulu masyarakat jahiliah di jazirah Arab menganggap Safar sebagai bulan sial. Namun, Islam menolak kepercayaan tersebut sebagaimana dijelaskan dalam hadis dari Ibnu Mas'ud Ra.,

“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berdiri lalu bersabda, ‘Sesuatu tidak dapat menular kepada sesuatu yang lain.’ Lantas, berkatalah seorang Arab Badui, ‘Wahai Rasulullah, terkadang unta yang berkudis lalu dimasukkan dalam kandangnya kemudian menjalar ke seluruh unta?’ Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun menjawab, ‘Lalu siapakah yang menjadikan unta pertama kudis? Tidak ada penyakit menular [dengan sendirinya], tidak ada kesialan di bulan Safar, Allah telah menciptakan setiap yang bernyawa dan telah mencatat hidupnya, rezekinya, dan musibah-musibahnya," (HR Tirmidzi dalam Sunan no. 2143, hadis ini dinyatakan sahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir 2/1278).

 Jadi, tidak ada bulan sial dalam Islam, semua bulan sama. Islam justru melihat Safar sebagai bulan kebahagiaan dan kemenangan. Karena di bulan Safar itu ada beberapa peristiwa yang membahagiakan, di antara adalah pernikahan Rasulullah saw. dengan Khadijah binti Khuwailid. "Pernikahan Nabi Muhammad saw. dengan Khadijah ra. merupakan salah satu kisah cinta yang paling agung dalam sejarah Islam." Dikutip dari Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri.

Selain itu ada peristiwa kemenangan kaum muslimin dalam Perang Abwa atau perang Waddan. Perang Waddan adalah perang pertama kaum muslimin, perang ini berlangsung di daerah Waddan atau Al Abwa, yang merupakan daerah antara Makkah dan Madinah yang berjarak enam atau delapan mil.

Perang ini dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW, beliau bersama 70 orang Muhajirin berperang menghadang kafilah dagang Quraisy. Dalam perang ini tidak terjadi apa-apa, karena ada perjanjian damai antara kaum muslimin dengan kaum Quraisy.

"Ini adalah perjanjian dari Muhammad, Rasul Allah dengan Bani Dhamrah. Sesungguhnya harta dan diri mereka dijamin keamanannya, dan mereka berhak mendapatkan pertolongan jika ada yang menyerang mereka, kecuali jika mereka memerangi agama Allah. Jika Nabi mengajak mereka agar memberi pertolongan, maka mereka harus memenuhinya."

Perang ini menunjukkan keberanian kaum muslimin. Walau jumlah mereka tidak banyak tetapi mereka mampu menaklukkan dan menundukkan kesombongan orang-orang Quraisy.

Selain itu, di bulan Agustus inilah pertama kalinya aku merasakan kebahagian dan kesempurnaan menjadi seorang ibu. Tepatnya 24 tahun silam. Aku dikaruniai seorang anak laki-laki yang tampan nan salih dan kelak menjadi penakluk kota Roma. Amin.

Nah inilah peristiwa yang ada di bulan Agustus tepatnya di bulan Safar. Jadi, semua bulan adalah baik. Tidak ada yang buruk atau sial. Tugas kita adalah memantaskan diri menjadi umat terbaik hingga Allah meridai kita.

“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah.”

Ada tiga syarat menjadi umat terbaik dalam Islam yaitu amar makruf, nahi munkar, dan beriman kepada Allah SWT.

“Siapa yang ingin meraih keistimewaan itu, hendaklah ia memenuhi syarat yang ditetapkan Allah Swt.” (Hr. At -Thabarani).

Wallahualam bissawab.

 Pekanbaru, 3 Agustus 2024

Baca juga:

0 Comments: