
motivasi
Sahabat Sejati dalam Bahtera Kehidupan
Oleh. Dewi Maharani
Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan hubungan suami-istri sebagai landasan yang kokoh dalam membangun bahtera kehidupan. Dalam kebersamaan ini, terkandung nilai-nilai kebijaksanaan dan kasih sayang, namun ada dimensi yang lebih dalam lagi yang kadang terabaikan yaitu peran suami sebagai sahabat sejati.
Suami adalah sahabat sejati bagi istrinya, begitupun sebaliknya. Seorang suami yang memahami esensi persahabatan sebagai landasan pernikahan akan membawa kehangatan yang tak tergantikan dalam bahtera kehidupan rumah tangga. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan teladan melalui hubungannya dengan istri-istri beliau, yang penuh dengan saling pengertian, kepercayaan, dan dukungan.
Sebagai sahabat sejati, suami memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kebahagiaan istri, bukan hanya sebagai pasangan hidup, tetapi juga sebagai teman yang selalu siap mendengarkan dan berbagi. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, "Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku."
Kejujuran, kesabaran, dan toleransi adalah kunci-kunci utama dalam membangun persahabatan sejati. Dalam setiap lika-liku kehidupan, suami sebagai sahabat sejati akan memberikan dukungan tanpa syarat, menjadikan rumah tangga sebagai tempat berteduh yang penuh kasih.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka" (Al-Baqarah: 187). Perumpamaan ini mencerminkan hubungan suami-istri yang erat seperti pakaian yang melindungi, saling melengkapi, dan senantiasa berada satu sama lain.
Dalam perjalanan hidup, suami sebagai sahabat sejati juga dapat menjadi pendorong untuk mencapai tujuan Bersama yaitu Syurga. Saling memberikan dorongan, memotivasi, dan saling menguatkan dalam menghadapi tantangan kehidupan yang semakin hari semakin berat. Dengan bersama-sama menapaki jalan yang diridai Allah, bahtera kehidupan pun akan selalu berlayar dengan tenang. Sakinah ma waddah wa rohmah pun akan terjalin.
Sebagai penutup, mari kita memahami bahwa suami bukan hanya sekadar "pria di rumah," melainkan sahabat sejati yang menjadi penopang dalam setiap langkah. Dengan memahami nilai-nilai Islam tentang persahabatan, pernikahan akan menjadi perjalanan indah yang dipenuhi dengan cinta, ketenangan, dan kebahagiaan. [Ma]
Baca juga:

0 Comments: