
Oleh. Artatiah Achmad
Secara umum, setiap orang memiliki sahabat. Sahabat adalah seorang spesial dalam hidup kita. Di dalam ajaran Islam kita dianjurkan memperbanyak sahabat. Yaitu sahabat yang akan menggiring kita menuju surga.
Teringat dengan perkataan imam Hasan Al- Bashri.
استكثروا من الأصدقاء المؤمنين فإن لهم شفاعة يوم القيامة
Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman. Karena mereka mempunyai syafaat pada hari klamat" (Ma’alimut Tanzil 4/268)
Rasulullah Muhammad saw. adalah suri teladan terbaik sepanjang zaman. Beliau memiliki sahabat tak lekang dimakan zaman, yaitu sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq. Kita tentu ingat dengan persahabat antara Baginda Nabi dengan Abu Bakar. Persahabatan yang layak kita tiru. Persahabatan yang penuh haru biru, persahabatan yang kekal hingga surga. Tentu kita ingin memiliki persahabatan seperti Rasulullah dengan Abu Bakar?.
Dari sekian banyak kisah persahabatan Rasulullah dengan Abu Bakar, ada kisah yang menarik perhatian saya, yaitu kisah ketika perjalanan hijrah Rasulullah saw.. Abu Bakar rela menemani perjalanan Rasulullah saw. ketika menuju Madinah. Perjalanan yang tidak mudah, penuh dengan tantangan, hambatan, dan rintangan.
Rasulullah mengabarkan bahwa Allah Swt. telah mengizinkan hijrah. Abu Bakar sebagai sahabat yang akan mendampingi beliau selama di perjalanan. Abu Bakar saat itu menangis bahagia karena menjadi sahabat pilihan yang akan menemani Rasulullah saw. hijrah.
Selama di perjalanan, Abu Bakar selalu melindungi Rasulullah saw. "Demi Allah, Engkau jangan masuk ke dalam gua ini lebih dulu sebelum aku memasukinya," kata Abu Bakar saat tiba di Gua Tsur.
Kemudian Abu Bakar membersihkan gua, menutup lubang-lubang di gua karena khawatir ada binatang yang keluar dari situ. Ternyata masih tersisa dua lubang. Kemudian dua lubang tersebut ditutup dengan 2 kaki Abu Bakar. Rasulullah kemudian masuk ke dalam gua dan tidur di pangkuan Abu Bakar.
Ketika Rasulullah sedang istirahat, ternyata kaki Abu Bakar disengat seekor binatang. Meski kesakitan, Abu Bakar tetap menahan diri tidak bergerak karena khawatir mengganggu Baginda Nabi. Rasa sakit luar biasa membuat air mata Abu Bakar meleleh. Air mata itu menetes di wajah Rasul. Baginda terbangun kemudian menanyakan kondisi Abu Bakar. Setelah itu, Rasulullah mengobatinya.
Cinta dan pengorbanan Abu Bakar kepada Rasulullah begitu besar. Tak heran jika Rasulullah juga menempatkan Abu Bakar sebagai sahabat yang paling dicintai. Masyaallah, persahabatan yang begitu indah.
Ada beberapa kriteria untuk memilih sahabat:
1. Pilihlah sahabat yang seiman. Tentu iman adalah modal utama kita dalam menentukan segala sesuatu.
2. Pilihlah sahabat yang bisa menambah kepada ketaatan kepada Allah Swt..
3. Pilihlah sahabat yang senang menasihati dalam kebenaran dan takwa.
4. Pilihlah sahabat yang tetap bersama dalam senang maupun lapang.
5. Pilihlah sahabat yang mencintai kita, mau menolong kita, mau mendoakan kita untuk yg kebaikan dunia dan akhirat.
Last but not least marilah kita mencintai sahabat kita karena Allah semata.
الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ
“Setiap orang akan dikumpulkan bersama orang yang dia cintai."
Wallahualam bishawab. [Ma]
Baca juga:

0 Comments: