Headlines
Loading...
Oleh. Eka Suryati 

Indahnya persahabatan siapapun akan mengangguk setuju. Sahabat tak jarang kedekatannya bagai saudara. Sahabat walaupun bukan terlahir dari ayah dan ibu yang sama namun apapun yang dirasakan sahabatnya maka dia juga akan merasakannya. Sedihnya seorang sahabat, perih juga dirasakan oleh sahabat yang lain. Sukanya membuat tawa bahagia, senyum elok pun terkembang pada bibirnya pertanda dia juga merasakan bahagia yang sama.

Persahabatan itu merupakan pertemanan yang lebih erat lagi hubungannya. Kalau teman sering dalam berhubungan masih menghadirkan rasa canggung dan akan lebih berhati-hati kalau berkata karena belum seberapa memahami sifat dan sikap masing-masing, namun sahabat tak jarang saling memarahi tanpa rasa sungkan atau takut yang lainnya tersinggung karena eratnya rasa yang hadir. Tak segan memarahi di sini adalah dalam rangka menasehati dalam kebaikan bukan dalam hal angkara murka yang memperturutkan hawa napsu. Sahabat akan tau jika marah atau omelan yang satu adalah untuk kebaikan bagi yang lainnya. Kalaupun ada ketersinggungan rasa sifatnya akan sementara, seiring dengan kesadaran diri sahabat akan tau itu adalah obat penawar bagi hati yang sedang sakit.

Memang tak pernah habis kata untuk membahas arti sahabat karena sahabat itu akan selalu menyertai setiap langkah, menemani dalam setiap keadaan. Sahabat akan menemani susah dan senangmu, keadaan sempit dan lapangmu. Hadirnya sahabat sangat berarti dalam hidup kita. 

Sahabat sejatinya orang yang selalu ada di saat kita membutuhkan maka sahabat itu memang memiliki hati yang begitu mulia. Adakah sahabat yang lebih mulia yang akan hadir di sisi kita tanpa hadirnya iman yang menyertai semua itu. Kalau kita bicara tentang kehakikian persahabatan maka sahabat yang benar-benar sejati adalah sahabat yang persahabatannya itu diikat dengan pertalian karena Allah semata. Persahabatan dalam Islam jauh lebih erat lagi karena bukan hanya akan menyertai kita hidup di dunia saja tapi kelak akan menyertai kita pada kehidupan yang kekal di akhirat kelak.

Persahabatan dalam Islam adalah persahabatan yang dilandasi oleh iman dan takwa. Kebermanfaatannya bukan hanya untuk urusan dunia tapi lebih jauh lagi yaitu untuk urusan akhirat kita kelak. Semua dilakukan hanya karena berharap rida Allah semata. Kalau sudah diniatkan karena Allah maka persahabatan itu akan langgeng walau kelak terpisah oleh jarak bahkan oleh alam yang sudah berbeda. 

Kematian tak akan membuat persahabatan terputus karena kebaikan sahabat yang dilakukan karena rasa iman dan takwa kita pada Allah akan membuat sahabat yang ditinggalkan selalu mengingat kebaikannya, menyebut amal jariyahnya sehingga berharap pahala terus mengalir pada sahabatnya. Ilmu yang di ajarkan sahabatnya akan diajarkan kembali pada yang lain dan itu adalah aliran pahala buat sahabat yang telah mendahului.

Indahnya persahabatan dalam Islam memang seperti itu, berharap selalu ada kebaikan yang bertambah bagi sahabatnya walaulun dia telah tiada. Segala hal baik akan diusahakan agar sahabatnya beroleh nikmat dari Allah berupa ampunan dari dosa-dosa dan diterimanya bahkan bertambahnya pahala sahabat  itu sendiri di sisi Allah. Betul-betul sangat indah persahabatan dalam Islam.

Bersahabat karena Allah maka dalam menjalin persahabatan itu hati kita, keinginan kita dan apapun kegiatan bersama sahabat akan membawa langkah kita untuk semakin dekat dengan Allah. Jika demikian maka kita harus memilih teman atau sahabat yang saleh atau salihah. Sahabat itu akan menuntun kita menjadi semakin rajin shalat, makin gemar bersedekah, makin mencintai Al-Qur'an dan semua hal yang akan semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita.

Umar bin Khattab berkata,
ما أعطي العبد بعد الإسلام نعمة خيراً من أخ صالح فإذا وجد أحدكم وداً من أخيه فليتمسك به

Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh maka pegang lah erat-erat.” [Quutul Qulub 2/17]
[Ma]

Baca juga:

0 Comments: