
motivasi
Menapaki Jalan ke Surga Bersama karena Allah
Oleh. Eka Suryati
Pergaulan berasal dari kata dasar gaul. Gaul dapat diartikan hidup berteman atau bersahabat. Pergaulan bisa menjadi wadah untuk seseorang atau sekelompok orang untuk berinteraksi dengan lingkungan atau masyarakat sekitarnya. Pergaulan memiliki pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pembentukan kepribadian seseorang. Seseorang yang berteman dengan orang-orang baik maka tingkah lakunya akan ikut menjadi baik. Sebaliknya kalau bergaul dengan orang-orang yang tidak baik maka lama kelamaan akan tertular menjadi tidak baik pula.
عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه مرفوعًا: «إنما مَثَلُ الجَلِيسِ الصالحِ وجَلِيسِ السُّوءِ، كَحَامِلِ المِسْكِ، ونَافِخِ الكِيرِ، فَحَامِلُ المِسْكِ: إما أنْ يُحْذِيَكَ، وإما أنْ تَبْتَاعَ منه، وإما أن تجد منه رِيحًا طيبةً، ونَافِخُ الكِيرِ: إما أن يحرق ثيابك، وإما أن تجد منه رِيحًا مُنْتِنَةً».
[صحيح] - [متفق عليه]
المزيــد ...
Dari Abu Musa Al-Asy'ari -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Sesungguhnya perumpamaan orang yang bergaul dengan orang saleh dan orang jahat, bagaikan orang yang berteman dengan penjual minyak wangi dan pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi memberi minyak kepadamu atau kamu membeli minyak darinya, atau paling tidak kamu mendapatkan aroma wangi darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin ia akan membakar pakaianmu atau kamu akan mendapatkan aroma yang tidak sedap.
Nah kalau sudah demikian berarti kita harus pandai-pandai memilih teman terutama teman yang akan kita jadikan sahabat di mana kita selalu atau hampir tiap hari akan berinteraksi dengannya. Jangan sampai kita salah dalam pergaulan sebab bukan hanya dunia kita saja yang akan menjadi rusak, lebih-lebih urusan akhirat kita akan menjadi hancur dan itu adalah kerugian yang sebenar-benarnya kerugian.
Mengapa kehidupan seorang anak manusia menjadi rusak, hancur masa depannya akibat salah pergaulan?
Rasulullah saw. bersabda;
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang bisa dilihat dari perilaku beragama sahabatnya. Hendaklah kalian memperhatikan bagaimana sahabatmu dalam beragama. (H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Luar biasa bukan pengaruh teman yang mendampingi kita dalam pergaulan sehari-hari sampai-sampai Rasulullah saw. mengatakan untuk melihat agama seseorang liat saja agama teman atau sahabatnya. Artinya pergaulan itu sangat menentukan bagaimana kita akan menjalankan hari-hari kita, aktifitas kita dan sikap serta tingkah laku kita.
Tak jarang kita temui bahwa dalam kehidupannya seseorang itu awalnya sangat beriman, rajin mengerjakan amal saleh, berpuasa jangankan yang wajib, yang sunah pun sangat rajin dia kerjakan. Namun seiring dengan pertemanannya yang salah, sedikit demi sedikit keimanannya luntur. Ketika dia mau shalat ke masjid kawan-kawan salah tadi sudah menunggu dengan setia di tempat tongkrongan. Tergesa-gesalah shalat yang dia kerjakan. Lama-lama karena setiap mau shalat mereka si salah tadi setia mempengaruhi si saleh tadi akhirnya shalatnya mulai ditunda-tunda. Mulai telat-telat tidak tepat waktu, mangkir dari shalat berjamaah di masjid sampai akhirnya dia tinggalkan sama sekali shalat wajibnya. Jangankan mau mengerjakan shalat sunah yang wajib pun pada akhirnya dia tinggalkan.
Si salah tak cukup sampai mempengaruhi untuk si saleh tadi agar tidak beribadah, bahkan dengan perlahan, namun pasti si salah menanamkan sifat dan perilaku buruk. Yang tidak minum-minuman keras karena berteman dengan si tukang mabuk lama-lama menjadi pemabuk juga. Awalnya hanya cicip-cicip, tidak enak dengan kawan, terus dan terus akhirnya ketagihan. Demikian juga dengan pemakaian obat-obatan terlarang akan di coba akibat dari salah pergaulan. Sangat berbahaya bukan apabila kita salah memilih teman.
Karena begitu berpengaruhnya pergaulan dengan teman terhadap sifat dan sikap, maka carilah teman yang karena berteman dengannya kita menjadi semakin taat kepada Allah, semakin cinta dengan Sang Pemberi Hidup jangan sampai sebaliknya akan semakin menjauhkan kita kepada Allah. Hendaknya kualitas, latar belakang dan terutama agamanya menjadi pertimbangan kita dalam mencari teman. Kalau teman pergaulan kita itu memahami agama dan taat menjalaninya, maka teman kita itu akan mengajak kita taat dalam beribadah. Teman pergaulan kita itu akan mengajak kita untuk jujur, tidak berbuat curang karena takut akan murka Allah. Segala kegiatan yang dikerjakan selalu positif seperti mengajak untuk shalat berjamaah, berpuasa, membaca Al-Qur'an bersama, mengikuti kajian bersama. Tak lain dan tak bukan semua dikerjakan karena memang mereka berteman karena Allah semata. Teman yang seperti ini pertemanannya akan langgeng dari dunia hingga sampai ke jannah-Nya kelak. [Hz]
Baca juga:

0 Comments: