Headlines
Loading...
Oleh. Sri Suratni

Bismillaahirrahmaaniirrahiim

Sebagai seorang muslim, kita dianjurkan untuk senantiasa menebarkan kebaikan, dan dilarang dari melakukan keburukan. Setiap kebaikan yang kita lakukan, maka kebaikan itu akan kembali kepada kita. Sebaliknya jika kita gemar melakukan keburukan, maka keburukan itu akan kembali kepada kita.  Allah Swt. berfirman dalam Surat Al-Isra Ayat 7

اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ 

Artinya: "Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali kepada dirimu sendiri"

Setiap kebaikan yang kita lakukan hendaknya hanya mengharap rida Allah saja bukan karena mengharap balasan dari manusia. Jika kita mengharap balasan dan pujian dari manusia, maka sia-sia kebaikan yang kita lakukan dan tidak bernilai ibadah di sisi Allah. Tanamkanlah keyakinan di dalam hati bahwa ketika kita melakukan kebaikan semata-mata karena mengharap rida Allah saja. Sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan ketika Allah rida, maka akan mendatangkan ampunan dan rahmat dari-Nya. 

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa" (QS Ali Imran :133).

"(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan" (QS Ali Imran :134).

MasyaAllah, merupakan kebahagiaan terbesar bagi kita ketika memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah Swt. Kebahagiaan ini tidak hanya kita rasakan di dunia saja, tetapi kebahagiaan tersebut juga kita dapatkan di surga kelak.

Allah menyukai orang-orang yang melakukan kebaikan. Oleh karena itu jadikanlah aktifitas kebaikan sebagai habits. Membiasakan hal- hal baik walaupun awalnya terasa berat, seiring berjalannya waktu yang berat itu akan terasa ringan apalagi motivasinya adalah mengharapkan rida Allah. Bak kata pepatah : alah bisa karena biasa. Terbiasa bersedekah walaupun sedikit tapi kontinu dilakukan. Terbiasa salat Dhuha dan melakukan Qiamul Lail meski dua rakaat tapi terus dilakukan setiap hari dan setiap malam. Terbiasa tilawah Al-Qur’an, meskipun dua lembar perhari, namun istikamah dilakukan. Terbiasa puasa sunah Senin dan Kamis. Terbiasa menahan amarah dan senantiasa memaafkan kesalahan orang lain. Dan masih banyak aktifitas-aktifitas lain yang bernilai kebaikan dan perlu kita jadikan kebiasaan. Niscaya Allah akan mencintai hambanya yang istikamah dalam berbuat kebaikan. 

أَحَبَُ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

 “Amal (kebaikan) yang paling dicintai Allah adalah yang kontinu meski sedikit.” (HR Muslim)

Sahabat, jadikan setiap amal yang kita lakukan adalah amal yang paling dicintai Allah yakni konsisten dalam melakukan amal kebaikan. [Ma]

Baca juga:

0 Comments: