
motivasi
Lakukan karena Allah
Oleh. Rita Razis
Setiap hari pasti kita melakukan aktivitas, entah itu dilakukan rutin atau kebetulan. Akan tetapi aktivitas rutin itulah yang dinamakan kebiasaan dan kebiasaan yang continue selama 40 hari akan menjadi habits. Jadi, butuh istikamah untuk membentuk habits. Sedangkan kebiasaan apa yang akan kita pahat? Kebiasaan baik atau buruk, tentu keduanya akan mendapatkan balasannya. Kebiasaan baik akan mendatangkan kebaikan dan menyelamatkan kita di akhirat sedangkan kebiasaan buruk akan membawa mala petaka dan kerugian di dunia dan akhirat. Sebab hidup di dunia ini tidak ada yang bisa luput dari pantauan-Nya. Sembunyi dimanapun kita, Allah Swt bisa melihatnya.
Memang tidak mudah memahat kebiasaan baik, tapi kita harus yakin jika kita bisa kita mampu dan kita bisa melawan rasa malas. Lebih baik memaksa diri ini untuk biasa dalam kebaikan dari pada nyaman dalam kemaksiatan. Sebab hidup itu cuman ada dua disibukkan dalam kebaikan atau kemaksiatan. Jangan sampai kita merugi dan menyesal karena tipu daya dunia. Keindahan dan kemewahan yang melalaikan.
Paksa diri ini untuk terus terbiasa melakukan kebaikan. Baik dalam taat, mengkaji Islam kaffah, menyebarkan kebenaran dan lain sebagainya. Kita tidak tahu sampai kapan kita akan bisa terbiasa dalam kebaikan. Yang bisa lakukan, maka lakukanlah karena Allah akan menghitung semua kebaikan kita meski itu kecil. Dijelaskan dalam al-Qur`an, “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya” (Qs. al-Zalzalah: 7-8). Amalan baik atau buruk semua akan dicatat tidak ada yang terlewat.
Yakinlah langkah kita melakukan kebiasaan baik, lakukanlah karena Allah bukan karena penilaian orang lain, imbalan, balasan dan keuntungan lainnya. Jika Allah tujuan kita maka tidak akan ada rasa kecewa atau menyesal. Tetapi jika kita lakukan karena selain Allah maka akan ada rasa penyesalan, kekecewaan, rasa lelah dan bosan. Bosan melakukan kebiasaan kebaikan karena tidak ada manusia yang memperhatikan atau menilai atau memuji, maka nilai kebaikan yang kita lakukan juga akan sirna, hasilnya kita rugi sendiri. Naudzubillah min dzalik.
Baca juga:

0 Comments: