Headlines
Loading...
Oleh. Neni Arini

Menjadi pemuda yang berbeda dan tidak biasanya di hari ini tidaklah mudah. Kalau bukan karena kecintaan kepada Allah dan Rasul rasanya pengen menjadi orang yang biasa-biasa aja. Aman, dan tidak akan menjadi pusat perhatian.

Memiliki penampilan yang setiap harinya memakai jilbab dan kerudung menutup dada menjadi pemandangan yang sangat unik di sekolah putri kecilku. Tak jarang selalu berucap, "di sekolahku lo Bu cumen aku yang pake jilbab gini, temen-temenku nggak ada yang mau pake baju seperti ini. Nggak banget deh Ais kata mereka". Ketika itu terjadi hanya senyum kecil yang ditampakkan oleh putri kecilku. Terkadang ada keinginan untuk mencoba pakaian yang sedang trend saat ini, rok putusan baju atasan dimasukkan, kerudung dililit. Belum lagi baju model celana panjang yang dibalut dengan baju atasan panjang tetapi modelnya dimasukkan sehingga aurat bagian belakang pun tampak. Kalo sudah seperti ini kita sebagai seorang ibu harus menjadi  penguat bagi dirinya. Bahwa menjadi sesuatu yang berbeda dan unik itu istimewa. Mungkin terlihat nggak banget dihadapan teman-teman, tapi begitu istimewanya di hadapan Allah. Lebih baik panas di dunia dek, daripada panasnya neraka. Hidup di dunia itu hanya sementara dan tidak lama. Kehidupan yang abadi adalah kehidupan akhirat. Putri kecilku pun tersenyum sebagai tanda setuju.

Mungkin lelah ketika di setiap pekan harus meluangkan waktu sekitar dua  jam untuk mengkaji ilmu Islam. Tapi percayalah lelah di hari ini akan berbuah manis ketika waktunya nanti. Lagian bukankah ketika seorang anak perempuannya terbuka auratnya, akan memudahkan Ayah untuk masuk ke neraka. Apa tidak kasihan dan sayang sama ayah? Katanya pengen masuk surga bareng-bareng tapi masih nawar buat nutup aurat. Bukan nawar ibu, tapi pengen nyoba baju yang sekarang lagi trend, ya sama aja dek. Kalo udah gitu jawabannya iya iya nurut deh sama ibu.

Ini fakta. Anak yang tiap pekan rutin mengkaji ilmu Islam, ayah dan ibunya tak pernah lelah menjadi penopang dan penguat dalam kehidupannya. Berusaha memberikan contoh terbaik. Masih ada terkadang proses tawar menawar dalam menerapkan aturan Allah. Tapi memang luar biasanya pengaruh lingkungan dan pertemanan. Bisa menghilangkan kebiasaan- kebiasaan baik yang sudah terbentuk di rumah. 

Teman dan circle yang dimiliki dalam setiap pertemanan sangat mempengaruhi keberadaan para pemuda di hari ini. Memiliki teman yang Salih merupakan nikmat yang perlu disyukuri. Bagaimana kita bersikap dan berbicara itu juga akan terlihat dengan siapa kita berteman. Berkumpul dengan orang yang salih akan menjadikan kita pribadi yang baik dan ketika kita sedang dalam kondisi futur akan ada yang mengingatkan.

Rasulullah bersabda, "Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk”. (H.R. Bukhari dan Muslim)

Sesungguhnya memiliki pertemanan yang baik ketika di dunia akan mempengaruhi perjalanan kita menuju akhirat. Karena lingkungan teman yang buruk bisa membawa kita pada kesesatan.

Jadi tidak perlu bersedih dan putus asa ya saliha-saliha ketika temen kita tidak banyak. Dan tidak perlu cemas ketika kita tampak berbeda. Harus tetap tegak berdiri, menjadi pemuda tangguh yang selalu menjadikan Allah dan rasul pegangan didalam menjalani kehidupan.

Bersyukurlah selalu ketika berada di lingkungan teman yang baik, bisa saling memotivasi dalam kebaikan. Memiliki tujuan yang sama hingga di JannahNya.

Berbeda itu butuh iman dan istikamah. Semangat selalu Salihah Aisyah Arini Ramadhani Putri dalam menjemput kebaikan. Berbeda itu indah kan Dek? [ry].

Baca juga:

0 Comments: