Headlines
Loading...
Oleh. Ratih Fitrinugraheni

Tertegunku ... mengingat betapa kuatnya kau, Ibu
Tertegunku ... betapa lemahnya ku kini menjadi seorang ibu
Tertegunku ... kala melihat begitu kurusnya tubuhmu
Ada apa denganmu, Ibu?

Kau bilang, "Tak apa, Nak."
Kau bilang, "Mungkin karena Ibu sudah lelah."
Dan aku ... tak mampu berbuat banyak
Sebisa mungkin kuupayakan kesembuhan

Bila mengingat itu
Pedih menyusup dalam hati
Ragu terselip dalam kalbu
Akankah Engkau menerima ikhtiarku, Ya Rabi? 

Namun ... 
Ketetapan-Mu bagian dari imanku
Harapku akan rahmatMu
Menjadi pelipur kalbu
Meski sejenak kita tak lagi bisa bertemu

Tertegunku ... Setahun telah berlalu
Kepergianmu adalah sedihku
Meski, kita tak boleh berputus asa
Berharap akan kasih sayang-Nya

Ibu, sekecil apapun kebaikan
Takkan terlewat dari catatan
Pun segala khilaf dan kesalahan
Penuh harap, kelak Allah maafkan 

Cilacap, 18 Desember 2022

Baca juga:

0 Comments: