
Puisi
Baginya, Ibu dan Para Ibu
Oleh. Ratih Fitrinugraheni
Melayangku pada masa itu
Meski ia Allah takdirkan tak berketurunan
Namun, bagi kami ia laksana ibu
Istikamahnya beliau akan amalan
Kecil dan tak dianggap oleh sebagian orang
Tetapi ia tetap teguh tak patah arang
Kala merdu azan berkumandang
Tak lelah ia mengingatkan
"Nduk, sudah salat belum?"
Begitu yang selalu ia tanyakan
Tak pernah lelah
Apalagi menyerah
Saat kami beranjak dewasa
Tak menjadikannya berhenti mengingatkan
Bahkan di usianya yang semakin menua
Ia tetap setia pada amalannya
Kini, ia telah bertemu Rabb-nya
Meski sepenuh hati kami menyayangi dia
Tetap saja hidup mati milik Allah semata
Tak mampu sedetikpun kami menunda
Yaa Ghafururrahim
Ampuni dosa-dosa para pendahulu kami
Ibu bapak juga semua keluarga yang telah mendahului
Engkau panggil kembali ke sisiMu
Sebuah doa yang tak lelah kami panjatkan
Semoga Engkau memberi ampunan
Menerima sekecil apapun segala amalan
Juga kuburnya Engkau terangi dan lapangkan
Kami, anak-anak mereka
Tak mampu membalas segala jasa
Berdoa dan berharap semaksimal bisa
Semoga kelak kembali berkumpul di surga
Cilacap, 10 Desember 2022
Baca juga:

0 Comments: