Headlines
Loading...
Hanya Khilafah yang Mampu Menghentikan Kebrutalan Israel

Hanya Khilafah yang Mampu Menghentikan Kebrutalan Israel

Oleh. Verawati S.Pd.
(Kontributor SSCQMedia)

SSCQMedia.Com—Kebrutalan dan kebiadaban Israel di Gaza terus berlangsung tanpa henti. Kini, bukan hanya para pejuang yang menjadi sasaran, tetapi seluruh penduduk sipil dihantam tanpa pandang bulu. Rumah sakit, masjid, bahkan para jurnalis yang melaporkan keadaan pun tak luput dari target serangan. Dunia melihat, tetapi dunia diam.

Seperti dilaporkan media, serangan Israel ke Rumah Sakit Nasser di Gaza pada Senin (25/8/2025) menewaskan sedikitnya 15 orang, termasuk empat jurnalis. Salah satu korban adalah Hussam al-Masri, juru kamera sekaligus kontraktor Reuters, yang tewas dalam serangan pertama (Beritasatu.com, 25-08-2025). Serangan ini dilakukan justru ketika para jurnalis mengajak rekan lainnya untuk datang meliput. Ini bukti bahwa Israel tidak hanya mengincar pejuang bersenjata, tetapi siapa saja yang berani membuka kebiadaban mereka ke mata dunia.

Namun, meski bukti kebrutalan begitu jelas, tak ada satu pun kekuatan global yang berani menghentikan Israel. Bahkan negara-negara besar, termasuk di dunia Islam, memilih diam atau hanya melontarkan kecaman tanpa tindakan nyata. Ironisnya, umat Islam yang jumlahnya lebih dari dua miliar jiwa pun tidak mampu memberi perlindungan berarti bagi saudaranya di Gaza. Pertanyaannya: siapa yang mampu menghentikan kejahatan ini?

Kembali pada Iman dan Pemikiran Islam

Jawabannya tidak lain adalah kembali pada keimanan dan pemikiran Islam. Secara keimanan, kaum muslim adalah satu tubuh. Jika satu bagian sakit, seluruh tubuh ikut merasakan. Maka, ketika Gaza berdarah, umat Islam seharusnya bergerak membela. Namun mengapa hal itu tak terjadi? Bisa jadi, keimanan sebagian kaum muslim telah melemah. Sinyal persaudaraan itu ada, tetapi redup sehingga tak mampu menggerakkan langkah nyata.

Selain persoalan iman, ada masalah pemikiran. Banyak kaum muslim yang ingin membela Gaza, tetapi tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimana solusi yang benar. Mereka terjebak pada pola pikir sekuler, hasil dari pendidikan kapitalistik yang memisahkan agama dari kehidupan. Islam hanya dipahami sebatas ritual—shalat, puasa, zakat, dan haji—sementara aspek politik Islam yang mengatur urusan umat dianggap asing atau bahkan tidak dikenal sama sekali. Padahal, Islam adalah agama yang sempurna, mengatur seluruh aspek kehidupan, termasuk politik dan pertahanan.

Dalam pemikiran Islam, solusi bagi Palestina adalah jihad fi sabilillah. Jihad bukan sekadar perjuangan pribadi, tetapi kewajiban negara Islam untuk menggerakkan kekuatan militer membela kaum muslim yang tertindas. Rasulullah saw. dan para khalifah setelah beliau telah mencontohkan bagaimana jihad dijalankan sebagai kebijakan negara, bukan aksi sporadis tanpa komando.

Hari ini, meski umat Islam memiliki jutaan tentara, kekuatan itu tidak digerakkan untuk membela Gaza. Mengapa? Karena tidak ada khalifah yang memimpin, mengkoordinasi, dan mengerahkan kekuatan umat untuk melawan penjajah. Padahal, jihad adalah kewajiban dan satu-satunya cara efektif menghentikan kebiadaban Israel.

Inilah mengapa umat Islam wajib mengangkat seorang khalifah—pemimpin tunggal dunia Islam—untuk menerapkan seluruh aturan Islam dan mengomando jihad untuk membebaskan Palestina. Dengan tegaknya Khilafah, janji Allah akan terwujud: umat Islam kembali menjadi pemimpin dunia, membawa keamanan dan keberkahan bagi seluruh manusia.

Mengapa Harus Khilafah?

Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam yang menegakkan syariat secara kafah. Khalifah adalah pemimpin yang bertanggung jawab melindungi agama dan mengurus urusan umat sesuai petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Khalifahlah yang akan menyatukan umat Islam di seluruh dunia. Khalifah pula yang akan terus menjaga dan meningkatkan keimanan umat Islam dan menjaga pemikiran Islam sehingga umat Islam menjalankan Islam secara kafah.

Keimanan dan pemikiran seperti inilah yang harus ada di tengah-tengah umat saat ini. Bukan pemikiran yang lain, seperti pemikiran ala Barat. Menjadikan perdamaian, solusi dua negara atau penyelesaiannya terus berharap pada PBB. Itu semua justru akan terus membahayakan umat Islam khususnya Palestina.

Untuk itu, dibutuhkan proses penyadaran yang tak pernah kenal henti dan lelah. Umat yang sadar harus memberikan penyadaran pada yang lainnya sehingga kesadaran ada di hampir seluruh umat Islam. Pada akhirnya mereka menginginkan persatuan di bawah panji-panji Islam yakni Khilafah dalam bingkai Daulah Islamiah.

Kesimpulan

Israel tidak akan berhenti membantai umat Islam di Gaza kecuali ada kekuatan politik yang menghentikannya. Dunia internasional terbukti tidak peduli, bahkan ikut melanggengkan penjajahan. Umat Islam tidak akan mampu melawan jika hanya mengandalkan seruan moral atau bantuan kemanusiaan semata. Solusinya adalah kembali kepada iman yang kuat, pemikiran Islam yang murni, dan kepemimpinan tunggal Khilafah yang mengomando jihad dan menerapkan Islam secara kafah.

Wallahualam bissawab. [An]

Baca juga:

0 Comments: