Oleh. Sri Suratni
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Di sini di belahan bumi pertiwi
Di ujung senja berwarna jingga
Aku terpaku merenung seorang diri
Akan nasib anak nun jauh di sana
Anak-anak terlantar Palestina
Bagaimana kabarmu wahai ananda?
Adakah makan minum walau seadanya?
Ataukah masih berlarian mencari suaka?
Menghindari semburan rudal di angkasa
Duhai deritamu tiada tara
Ke mana nasib akan dibawa
Tanpa bisa bermain riang gembira
Apatah lagi bermanja-manja
Si kecil kini terlunta-lunta
Tiada sanak atau saudara
Hanya hidup sebatang kara
Berteman anak sebaya bernasib sama
Walau deritamu tiada terperi
Engkau masih optimis dalam berlari
Mencari perlindungan kian kemari
Melanjutkan hidup untuk esok hari
Mengais makanan di tepi jalan
Walau hanya berupa rerumputan
Cukup mengganjal lapar untuk bertahan
Melengkapi sejuta derita kehidupan
Dari pancaran wajahmu yang kulihat
Masih tersemburat senyum hangat
Tatkala secuil makanan kau dapat
Itupun berbagi dengan sejawat
Nak, sungguh kau hebat dan kuat
Tiada kutemukan wajah kusam
Sekadar geram akan takdir Tuhan
Justru engkau tegar dalam bertahan
Sebagai cikal bakal pejuang dambaan
Dalam jiwamu mengalir darah kesatria
Kelak menjadi pembebas Al-Aqsa
Penderitaan menempamu cepat dewasa
Miliki semangat seteguh baja
Kini nasibmu terlunta-lunta
Tiada tempat bernaung meskipun gubuk tua
Sepanjang siang dan malam berjaga-jaga
Tak lupa Al-Quran dan berdoa pada yang kuasa
Dalam sujud panjangmu engkau meminta
Semoga Allah segera akhiri genosida
Pekanbaru, 30 April 2025
Baca juga:

0 Comments: