Headlines
Loading...
Oleh. Ramsa

Sebuah kenikmatan yang luar biasa jika mempunyai teman yang baik hati. Apa lagi teman itu adalah orang yang siap berbagi suka dan duka maka dialah yang akan jadi sahabat. Sahabat yang dengan ringan mengingatkan kala sahabatnya lalai atau dilanda rasa malas untuk berbuat baik. Masyaallah. Bersyukurlah.

Tak ada yang lebih bernilai dari sahabat taat. Sahabat yang akan membimbing ke jalan yang lurus, jalan yang Allah ridai. Tak banyak yang mengerti akan pentingnya sahabat taat, maka jadilah sahabat yang mengajak, membersamai dan membimbing dalam ketaatan.

Di zaman teknologi semakim canggih, persahabatan dengan sesama manusia nyaris tergantikan dengan gawai yang menemani sehari bisa 24 jam. Hal ini membuat rasa kemanusiaan terkikis, persahabatan jadi hal yang langka. Maka genggam erat tangan sahabatmu agar bisa berjuang bersama meniti lika-liku kehidupan dunia yang fana dan penuh ujian. Genggam erat tangannya, belajar bersama mencari ilmu dan menyiarkan indahnya Islam, agar bisa bersama-sama hingga ke surga-Nya. Betapa bahagianya bersahabat karena Allah dari dunia hingga ke surga. Masyaallah.

Persahabatan yang indah, persahabatan rasa saudara sebagaimana yang dipraktekkan sahabat Rasulullah saw Abdurhman bin Auf. Semasa hidup beliau selalu berjihad dan berinfak besar untuk keperluan jihad fii sabilillah. Setelah Rasulullah wafat pun beliau menjaga persaudaraan dengan menjalankan amanah Nabi menjaga dan mencukupi kebutuhan keluarga Rasulullah saw terutama para Umahatul mukminin. Persahabatan tak lekang oleh waktu. 

Adakah sahabat yang mengajakmu dalam kelalaian dan jalan kemaksiatan? Nonton konser, bobo cantik saja kalau hari minggu? Nongkrong di mall hingga lupa memikirkan urusan umat Islam yang hari ini sedang jadi bahan pembataian? Abaikan yang demikian. Mari jadi teman dan sahabat buat sesama Muslim. Jadi sahabat rasa saudara yang akan sangat peka pada kebutuhan saudaranya. Bersahabat karena niat taat pada ilahi.

Yuuk mulai "bumbata", buka mata buka telinga, kita Muslim, walau beda negara namun kita bersaudara, kita dipersatukan oleh agama yang satu, kitab suci yang satu, kiblat yang satu, Nabi yang satu dan Tuhan yang satu. Tak perlu mencari alasan untuk peduli, empati dan mau berbagi dengan saudara kita yang sedang dibant4i di bumi para Nabi, bumi syuhada. Cukup satu kata Muslim itu bersaudara. 

Sebagai saudara kita wajib saling menguatkan dan berbagi kebahagiaan. Walau tak mudah merasakan bahagia sejati dalam sistem liberalis yang rusak ini. Teruslah jadi sahabat dan saudara yang saling mengajak dalam ketaatan.

QS.Az-Zukhruf ayat 67

الْØ£َØ®ِÙ„َّآØ¡ُ ÙŠَÙˆْÙ…َئِذٍۢ بَعْضُÙ‡ُÙ…ْ Ù„ِبَعْضٍ عَدُÙˆٌّ Ø¥ِÙ„َّا الْÙ…ُتَّÙ‚ِينَ

Artinya:
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.

Sebagai bukti keimanan, dan ketaatan pada Allah Swt. kita akan menyiapkan bekal diri mengajak umat ini jadi umat yang tangguh, taat dan mengutamakan persaudaraan berdasarkan syariat Islam. Wallahu A'lam. 

Baca juga:

0 Comments: