Headlines
Loading...
Oleh. Kamila Khairani

Sahabat, sebagai seorang insan yang dianugerahi akal pikiran oleh Allah Swt. tentu kita menginginkan yang terbaik untuk diri kita, baik itu di masa sekarang ataupun untuk masa-masa mendatang. Kita memiliki planning dan rencana masa depan tentang, menjadi seperti apa kedepannya. Itulah yang kita sebut perencanaan dan cita-cita. Sedangkan untuk mewujudkan semua itu, kita akan mengambil langkah demi langkah secara berlahan agar kita sampai pada apa yang telah kita rencanakan. 

Sahabat, tak jarang pula diantara kita membuat peta masa depan untuk lebih terarah lagi. Baik itu jangka panjang ataupun jangka pendek, mungkin untuk 5, 10, 15, 20 tahun kedepan dan seterusnya. 
Namun demikian, bagaimanapun kita merancang, kita tetaplah manusia dan seorang muslim yang menyadari akan keterbatasan dan kekurangan diri. Kita paham betul bahwa ada area yang kita kuasai dan area yang tidak kita kuasai. Ada area yang kita harus tunduk dan patuh mengikuti segala titah Tuhan. Ya, itulah yang disebut dengan qada atau ketetapan Allah Swt. pada sang hamba. 

Sahabat, tidak ada yang bisa kita lakukan dalam area yang Allah berkuasa penuh atas diri kita melainkan ikhlas, sabar, rida dan rela. Memang kita tidak dimintai pertanggungjawaban kelak di mahkamah pengadilan Allah Swt atas perkara apa yang sudah ditakdirkan atau ditetapkan atas diri kita semisal warna kulit, jenis kelamin, terlahir dari keluarga mana, jodoh, rezki, ajal dan sebagainya, tapi kita akan dimintai pertanggungjawaban atas bagaimana cara kita merespon apa yang sudah digariskan oleh Allah Swt. untuk kita. 

Sahabat, percayalah saat kau berdoa dan merasa bahwa do'a itu belum terkabul, bukan berarti Allah Swt. tidak mendengar. Tapi itu baik untuk kita karena Allah Swt. punya rencana yang lain untuk kita. Bisa jadi dengan doa-doa yang dilangitkan itu akan menghindari kita dari berbagai marabahaya, mendatangkan kebaikan-kebaikan yang lain, atau bisa jadi lewat doa-doa itu Allah Swt. memudahkan urusan kita dan mengampuni dosa-dosa kita. Tentu yang mana saja dari itu semua adalah baik bagi kita bila kita memahaminya. 

Maka teruslah berdoa, teruslah berbuat kebaikan dan teruslah berencana untuk masa depan yang jauh lebih baik. Tuliskan semua cita-cita dan harapan indah itu, tapi biarkan Allah Swt. menghapus sebagiannya untuk diganti dengan yang lebih baik lagi. Karena apabila rencana kita tidak berhasil terlaksana, yakinlah bahwa rencana Allah Swt. sedang berjalan atas diri kita. Dan bukankah itu sesuatu yang lebih indah? 
Sahabat, sejenak mari kita pahami keindahan takdir Allah Swt .bagi setiap hamba dalam firman-Nya berikut:

سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَ عْلَى 

"Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi," (QS. Al-A'la: 1)

الَّذِيْ خَلَقَ فَسَوّٰى 

"yang menciptakan, lalu menyempurnakan (penciptaan-Nya)," (QS. Al-A'la: 2)

وَا لَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدٰى 

"yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk," (QS. Al-A'la: 3)

Sahabat, sikapilah setiap takdir dan ketetapan dari Allah Swt. dengan baik dan benar. Percayalah, hanya Allah Swt. Yang Maha Baik lagi Maha Menepati Janji. Serahkan segalanya dengan sabar dan rasa percaya penuh. Insya Allah akan kau dapati dirimu jauh lebih baik karena hati yang diliputi kesyukuran dan penuh takjub akan kebesaran-Nya, hingga kelak kau akan berkata dengan linangan air mata bahagia, "Allah Swt., sungguh ini lebih dari apa yang aku harapkan." Sungguh indah menyikapi takdir dengan penuh kepercayaan dan kesabaran pada Illahi Rabbi

Wallahu 'alam bishsawab. [Ma]

Baca juga:

0 Comments: