
Puisi
Muadz bin Jabal, Duta Dakwah di Yaman
Oleh. Lilik Yani
Muadz bin Jabal pemuda Anshar teladan
Ia ikut dalam baiat Aqabah dua
Golongan Anshar yang pertama masuk Islam
Sangat pandai dan paham banyak ilmu agama
Hingga Rasulullah saw. mengakui dan memberi testimoni
Karena kefaqihannya inilah
Muadz pun dipercaya menjadi duta dakwah di Yaman
Sebelum berangkat ke Yaman
Rasulullah saw. menguji Muadz dulu
Wajah Rasulullah saw. berseri-seri dan bertutur lugas,
'Segala puji bagi Allah yang telah memberi taufiq kepada utusan Rasulullah sebagai yang diridai oleh Rasulullah ...'
Muadz bin Jabal di Yaman
Selain menyebarkan dan mengajarkan Islam
Muadz berdagang seperti sahabat lainnya
Kecerdikannya mengantarkannya
Menjadi pedagang sukses yang kaya raya, santun dan faqih
Ketika Rasulullah wafat,
Muadz masih berada di Yaman
Saat pemerintahan Abu Bakar
Muad kembali ke Madinah
Di awal kedatangannya terjadi kisah indah
Penuh ukhuwah antara Muadz, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab
Saat Muadz datang dari Yaman Umar tahu kalau Muadz menjadi kaya raya
Kekayaan pribadi meningkat tajam dari beberapa tahun sebelumnya
Umar sebagai penasehat Khalifah
Usulkan pada Abu Bakar
Agar Muadz membagi dua kekayaan Muadz
Dan menyerahkannya pada negara
Abu Bakar tidak segera menyetujui usulan Umar
Umar tanpa menunggu persetujuan Abu Bakar
Langsung mendatangi Muadz
Umar datang atas nama pribadi
Sebagai sahabat
Muadz yang paham halal dan haram
Ia tak mengenal bertransaksi dengan unsur
Maysir (Spekulasi)
Ghoror (Tipuan)
Ikhtikar (menimbun barang)
Riba
Kekayaan yang didapat buah ketekunan dan kecerdasan
Yang mendapat taufiq dari ar-razaq Allah Swt.
Jauh dari segala syubhat dan haram
Ketika Umar datang ke rumah Muadz
Menyampaikan usulan untuk membagi dua harta tersebut
Muadz menolak dengan argumen cerdas dan hujah yang kuat
Sungguh, Umar tidak iri dengan kekayaan Muadz
Tidak pula menuduh Muadz bermaksiat lewat jalan haram
Umar hanya takut karena saat itu Islam jaya dan gemilang
Banyak tokoh manfaatkan kesempatan
Ambil harta tanpa jelas halal haram
Itulah yang ditakutkan Umar
Esok harinya Muadz bin Jabal bertandang ke rumah Umar
Sungguh suatu ukhuwah yang indah
Muadz segera merangkul Umar dan memeluknya kuat
Air mata Muadz mengalir dan terisak
Menceritakan mimpinya tadi malam yang kuat di ingatannya
"Untunglah ada Umar datang, dan menyelamatkan saya ..."
Dari mimpi tersebut Muadz ingin segera menuruti usul Umar bin Khattab
Membagi dua harta kekayaan yang diperoleh di Yaman
Keduanya segera menghadap Abu Bakar
Muadz pun mengutarakan niatnya
Meminta Khalifah Abu Bakar untuk mengambil seperdua hartanya
Apa jawaban Khalifah Abu Bakar yang mulia?
Khalifah Abu Bakar yang imannya tak tertandingi penduduk bumi
Beliau menolak dengan tegas,
"Tidak satu pun yang akan saya ambil darimu."
Abu Bakar tahu dan yakin kalau Muadz memperoleh kekayaan dengan jalan benar
Maka tak akan mengambil satu dirham pun dari sahabatnya itu
Karena berarti kezaliman
Dan berbuah kehinaan di akhirat
Muadz tidak puas dengan jawaban Khalifah Abu Bakar
Muadz menoleh pada Umar minta pendapat
Subhanallah, kegelisahan berakhir dengan kehangatan
Betapa indahnya ukhuwah dan kemuliaan Islam
Subhanallah, indahnya persaudaraan yang dilandasi iman
Semua aktivitas dilandaskan pada hukum syara
Semua perbuatan didasarkan halal haram
Mempunyai pandangan jauh ke depan
Setiap mau bertindak
Bertanya pada diri, Allah rida atau tidak ya?
Setiap akan memutuskan perkara
Ingat ada akhirat tempat dimintai pertanggung jawaban
Semoga kita bisa mengambil hikmah
Kisah Muadz bin Jabal
Seorang pedakwah muda
Menguasai banyak hukum Allah
Dan melandasi setiap perbuatan
Berlandaskan halal haram
Mari kita sampaikan keindahan Islam
Agar tersebar ke seluruh penjuru dunia
Agar ajaran Islam dipahami seluruh umat manusia
Lalu diterapkan di seluruh sendi kehidupan
Hingga terwujud peradaban Islam
Dan Islam kembali memimpin dunia.
Wallahualam bisshawab
[Ma]
Surabaya, 29 Oktober 2023

0 Comments: