
Milenial
Remaja Krisis Adab? No Way!
Oleh. Firda Umayah
Sobat, tingkah laku remaja saat ini makin hari semakin memprihatinkan. Sudah sering kali bumi pertiwi disuguhkan dengan kenakalan remaja yang sungguh menyayat hati. Kasus melawan orang tua, zina, bullying, tawuran, narkoba, mencuri, merampok, hingga pembvnvh4n pernah dilakukan oleh remaja.
Nampaknya, remaja saat ini sedang krisis adab. Hal ini bahkan juga terjadi di kalangan pelajar dalam lingkungan pesantren. Lantas, mengapa hal ini dapat terjadi?.
Sobat, krisis adab yang terjadi merupakan buah dari sistem pendidikan yang sekuler. Di mana terjadi pemisahan antara agama dari kehidupan. Akibatnya, sistem pendidikan yang ada tidak dilandasi oleh keimanan karena tidak berdasarkan syariat Islam. Kalaupun ada pelajaran agama Islam, maka porsinya sangat sedikit dan hanya membahas perkara ibadah mahdah seperti rukun Islam saja.
Padahal, Islam tidak hanya mengatur hubungan seorang muslim dengan penciptanya tapi juga mengatur hubungan antara dirinya dengan orang lain, dan mengatur hubungan dengan dirinya sendiri. Dalam mengatur hubungan dengan sesama manusia, maka ini berkaitan dengan muamalah, pendidikan, politik, sosial dan lainnya. Sedangkan dalam mengatur dengan dirinya, ini berkaitan dengan akhlak, tata cara berpakaian, makan, minum atau yang sejenisnya.
Sistem pendidikan yang sekuler, pada dasarnya merupakan hasil dari penerapan ideologi kapitalisme yang menjadikan sekuler sebagai akidah atau landasan berpikir dan membuat peraturan. Jadi, kalau kita ingin adab para pelajar menjadi baik, maka sesungguhnya kita harus mengembalikan segala aturan kehidupan kepada Islam. Karena hanya Islam lah ideologi yang benar yang mampu membawa manusia menaiki derajat kemuliaan dan keluhuran adab.
Sobat, dalam pandangan Islam, adab harus lebih dulu dipelajari dan diamalkan dari pada ilmu. Adab sendiri sebenarnya harus dilakukan sejak manusia dilahirkan dalam sebuah keluarga. Sehingga, keluarga merupakan pembentuk adab yang pertama dan utama. Selain itu, lingkungan masyarakat juga mempengaruhi adab seseorang. Masyarakat yang penuh dengan suasana keimanan akan menjadi pengontrol yang baik bagi tingkah laku anggota masyarakat.
Terakhir, penerapan aturan Islam di dalam lingkungan bernegara juga merupakan hal yang tidak bisa ditinggalkan. Negara merupakan pengurus, pelindung dan penanggung jawab atas semua urusan rakyatnya. Oleh karena itu, keberadaan negara Islam merupakan suatu kewajiban (fardhu kifayah) bagi umat Islam. Jadi, yuk menjadi pribadi yang baik. Pribadi yang memiliki akhlak mulia yang sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah Swt. Wallahu a'lam bishawab.
Baca juga:

0 Comments: