Pintu Sedekah untuk Membuka Surga Ma'wa

(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Surga Ma'wa adalah salah satu tingkatan surga dalam Islam, yang digambarkan sebagai tempat tinggal yang nyaman dan abadi bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. serta mengerjakan amal saleh dan mampu menahan hawa nafsu.

Ada beberapa ciri utama penghuni Surga Ma'wa, antara lain:

 * Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an surah As-Sajadah ayat 19.

 * Orang-orang yang takut akan kebesaran Allah Swt. dan mampu menahan keinginan hawa nafsunya. Allah Swt. berfirman dalam surah An-Nazi'at ayat 40–41, "Adapun orang-orang yang takut pada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, sesungguhnya surgalah tempat tinggal(-nya)."

Surga Ma'wa juga diyakini sebagai tempat yang dihuni oleh Jibril dan para malaikat. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa Ma'wa merupakan surga tempat arwah orang-orang yang mati syahid.

Menariknya, ada golongan yang dapat masuk ke Surga Ma'wa dari semua pintu surga. Siapakah mereka? Mereka adalah orang-orang yang senang menginfakkan hartanya di jalan Allah. Sungguh luar biasa keinginan untuk menjadi ahli sedekah yang tidak gentar mengeluarkan hartanya, tidak takut hartanya berkurang, dan yakin akan rezeki dari Allah.

Pintu sedekah dapat membawa seseorang masuk dari segala pintu surga karena dengan bersedekah, seseorang dapat berjihad di jalan Allah dengan ilmu, harta, tenaga, dan jiwanya. Jangan sia-siakan kesempatan ini untuk dapat menikmati suasana indah di Surga Ma'wa, surganya para syuhada, Malaikat Jibril, dan para malaikat lainnya.

Di Surga Ma'wa inilah para syuhada yang memperjuangkan kemuliaan Islam akan tinggal. Begitu juga para syuhada yang memperjuangkan tanah suci Baitulmakdis di medan pertempuran. Tanah suci para nabi dan kiblat pertama umat Islam hingga saat ini belum merdeka. Hanya dengan persatuan umat Islam di seluruh dunia di bawah komando khalifah, jihad melawan musuh dapat dilakukan. 

Mari kita bersedekah ilmu, harta, tenaga, doa, dan semua yang dititipkan Allah pada kita agar kemenangan umat Islam segera tiba.

Bagi kita yang memiliki harta, berikanlah zakat, infak, sedekah, donasi, hadiah, atau apa pun namanya kepada saudara-saudara kita di Palestina. Semoga hal ini dapat menjadi jalan kita untuk menapaki Surga Ma'wa.

Bagi yang belum memiliki harta, bersedekahlah dengan ilmu. Ilmu yang kita miliki tentang pembelaan pembebasan Palestina harus terus kita suarakan, baik melalui lisan maupun tulisan, sampai kemenangan umat Islam tiba.

Jika belum bisa bersedekah, minimal lakukan boikot terhadap produk-produk yang mendukung Zionis Yahudi laknatullah. Jika kita belum bisa memberi kepada saudara-saudara kita di Palestina, minimal kita tidak memberi keuntungan kepada musuh-musuh Islam. Ikutilah aksi yang menyuarakan pembebasan Palestina. Semoga aksi ini merupakan sedekah harta, tenaga, dan waktu kita.

Semoga dengan keistiqamahan kita menyuarakan kerinduan umat manusia di seluruh dunia akan kehidupan yang damai, aman, tenang, dan sejahtera dalam naungan Islam segera terwujud. Amin ya Mujibassailin.

Keindahan dan Ganjaran di Surga Ma'wa

Surga Ma'wa digambarkan sebagai taman yang luas dan indah, dihiasi dengan berbagai macam pepohonan, sungai-sungai yang mengalir, serta buah-buahan yang lezat. Terdapat sungai-sungai yang mengalir di bawah pepohonan, yang airnya bisa berupa susu, madu, dan khamar (arak yang tidak memabukkan). Penghuni surga dapat menikmati berbagai macam buah-buahan yang lezat dan beragam, yang dapat dipetik dari dekat.

Surga Ma'wa juga dihiasi dengan perhiasan emas, mutiara, dan pakaian yang terbuat dari sutra. Pantaslah terlihat para syuhada yang telah menyedekahkan harta, jiwa, dan raganya tersenyum di akhir hayatnya karena terlihat jelas keindahan surga di depan matanya. Masyaallah, sungguh mengagumkan.

Surga Ma'wa adalah surga yang telah Allah sediakan bagi mereka yang mengerjakan amal saleh dan benar-benar beriman kepada Allah Swt., maka Surga Ma'wa yang terbuat dari zamrud hijau menjadi ganjarannya. Tak inginkah kita menikmatinya?

Orang-orang yang merelakan sebagian hartanya untuk diberikan di jalan Allah akan masuk melalui pintu ini. Meskipun sedekah erat kaitannya dengan harta benda, tidak ada jaminan orang yang berkelebihan harta akan dipanggil dari pintu ini. Sebab, ibadah murni datangnya dari dasar hati, bukan dari keadaan materi. Begitu banyak orang yang teramat berkelebihan harta bendanya, tetapi justru enggan bersedekah, apalagi melebihkan sedekahnya. 

Sungguh berbeda dengan Rasulullah dan para sahabatnya, yang dengan kekayaannya justru berlomba-lomba menginfakkannya di jalan Allah Swt. Semoga kita bisa meneladani kedermawanan Rasulullah dan para sahabatnya. Amin ya Rabbal alamin. [My]