Oleh. Nurul Bariyah
(Kontributor SSCQMedia.Com, Pegiat Literasi)
SSCQMedia.Com— "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama millah mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." (QS. Al-Baqarah [2]: 120)
Ayat di atas telah terbukti nyata. Sejak zaman dahulu hingga hari ini Amerika dan Isr4el masih saja ingin menguasai wilayah Palestina. Meski tengah dalam gencatan senjata, Presiden Amerika Donal Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat dapat "mengambil alih" dan "memiliki" Gaza sekaligus menempatkan penduduknya di tempat lain. Tentu saja pernyataan ini dikecam banyak pihak, negara-negara Arab, Indonesia, bahkan negara-negara sekutu Amerika.
Steve Witkoff, seorang utusan Trump untuk Timur Tengah mengatakan bahwa warga Palestina harus pergi ke suatu tempat dikarenakan proses pembangunan bisa memakan waktu bertahun-tahun (bbc.com, 6/2/2025). Namun, alih-alih mencari cara agar warga Jalur Gaza tetap tinggal di dekat rumah mereka, yaitu di kamp-kamp di bagian tengah dan selatan Jalur Gaza, Trump malah mengatakan mereka harus didorong untuk pergi secara permanen. Keserakahan Trump yang bermaksud membangun Riveria Timur Tengah, membuat kita geram. Untuk tujuan keuntungan negaranya, Amerika berniat mengusir warga Palestina dari tanahnya sendiri.
Kejahatan Amerika yang seenaknya saja mau mengusir warga Gaza. Amerika adalah negara otoriter yang hendak menguasai seluruh negara di dunia. Kecaman dan pembelaan dari berbagai pihak yang tidak terima dengan kejahatan Amerika itu. Dilansir dari sindonews.com (16/2/2025) lebih dari 150.000 orang turun ke jalan di London Inggris dalam unjuk rasa solidaritas yang kuat untuk rakyat Palestina. Pawai Nasional untuk Palestina yang diselenggarakan oleh koalisi kelompok hak asasi manusia dan advokasi, menyuarakan protes atas upaya AS dan Isr4el untuk menggusur paksa warga Gaza.
Zaher Birawi, salah seorang demonstran yang berperan sebagai Ketua Forum Palestina di Inggris (PFB), mengatakan "Dunia harus mengambil sikap tegas terhadap kejahatan ini dan menolak segala upaya untuk menghapus rakyat Palestina. Ketahanan rakyat Palestina telah terbukti berkali-kali, dan tidak ada manuver politik yang akan mengubah klaim sah mereka atas tanah air mereka.”
Orang-orang kapitalis adalah orang-orang yang serakah, demi kesenangan dan keinginannya, tak sungkan mengorbankan pihak lain. Bahkan ketika melihat kezaliman di depan mata pun mereka diam, tak peduli. Uang menjadi tujuan utama mereka, maka bagaimana mendapat uang, itu yang mereka utamakan. Uang dapat membungkam dan membutakan mata mereka. Penderitaan rakyat Palestina sudah berlangsung lama, namun hanya sedikit negara yang peduli dan berani membantu mereka. Tak lain karena negeri-negeri itu terikat perjanjian dengan Amerika baik itu bidang ekonomi maupun bidang keamanan. Sebagai tetangga terdekat, negara-negara Arab mencari posisi aman masing-masing karena masih sangat bergantung pada Amerika.
Islam adalah Satu
Islam mengenal ukhuah Islamiah, yaitu persaudaraan sesama umat Islam yang dilandasi oleh nilai-nilai Islam. Oleh karena itu terjalin hubungan yang erat antara sesama umat Islam. Islam adalah satu, ibarat satu tubuh ada satu bagian yang sakit, maka semua bagian ikut sakit. Seperti sabda Rasulullah saw. yang berbunyi, "Perumpamaan kaum muslim dalam hal berkasih-sayang dan tolong menolong di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Jika ada bagian tubuh mengalami sakit maka sekujur tubuh juga ikut merasakan sakit dengan tidak dapat tidur dan merasakan demam.” (HR. Muttafaq 'alaih)
Dan hal semacam itu pernah terjadi di masa kejayaan Islam. Daulah Islamiah menjadi garda terdepan dalam menjaga dan melindungi rakyat di setiap bagian Daulah mana pun. Setiap masalah dalam kehidupan dan terjadi kezaliman di bagian Daulah Islam akan segera diketahui oleh Khalifah. Dan dengan segera mengirimkan tentaranya untuk menolong dan menghentikan kezaliman tersebut.
Namun kini, semua itu telah sirna. Tak ada lagi junnah (pelindung rakyat). Rakyat Palestina telah lama memanggil untuk dibela, namun apa yang terjadi. Banyak negeri-negeri Islam tetapi kebanyakan mereka hanya berdiam diri, tak ada yang berani membela. Sungguh menyakitkan, hingga hari ini, Palestina dan para pejuangnya masih harus mempertahankan negerinya sendirian.
Palestina adalah tanah air kaum muslim. Termasuk tanah kharajiyah yang dibebaskan oleh Khalifah Umar bin Khaththab r.a. pada tahun 637 M. Penduduk Yerusalem, melalui Uskup Sofronius, menyerahkan secara langsung kunci kota Yerusalem kepada Khalifah Umar r.a., lewat perjanjian Umariyah, untuk tidak mengizinkan satu orang Yahudi pun tinggal di negeri mereka meskipun hanya satu malam. Dengan demikian, Palestina jelas-jelas milik warga Gaza, tetapi kini mereka dipaksa keluar dari tanahnya sendiri oleh Amerika dan tentara zi0nis dengan berbagai alasan.
Oleh karena itu seharusnya kita turut membela Palestina, karena mereka saudara kita. Tanah mereka juga tanah kita, karena di tanah itu banyak terjadi peristiwa sejarah kaum muslim seperti kiblat pertama umat Islam, peristiwa perjalanan Rasulullah isra mikraj, dan masih banyak lagi. Maka sangat disesalkan perbuatan para pemimpin negeri-negeri Islam yang justru membuat kerja sama dan perjanjian dengan para penjajah kaum muslim. Sehingga mereka tidak bisa berbuat apa pun. Mereka hanya bungkam melihat saudaranya tersakiti.
Sabda Rasulullah saw. yang lain mengatakan, "Andai penduduk langit berkumpul untuk membunuh seorang muslim, sungguh Allah akan membanting wajah mereka dan melemparkan mereka ke dalam neraka." (HR. Ath-Thabarani)
Untuk itu kita butuh sebuah wadah dan tempat umat Islam bersatu. Sebuah organisasi masyarakat Islam yang tidak mengenal batasan wilayah. Umat Islam semua bersatu menyuarakan dan membela tegaknya syariah Islam di seluruh dunia. Agar segala kezaliman dan tindak kejahatan bagi umat Islam segera berakhir. Wallahualam bissawab. [Ni]
Baca juga:

0 Comments: