Opini
Oleh. Arik Rahmawati
Selebgram Ella Nanda Sari Hasibuan (30) asal Medan, Sumatera Utara, meninggal dunia usai menjalani operasi sedot lemak di sebuah klinik di Depok, Jawa Barat. Nyawa Ella tak terselamatkan diduga karena pecahnya pembuluh darah. Polisi tengah menyelidiki kasus ini untuk mencari apakah ada unsur kelalaian dari klinik (detik.com, 30/7/2024).
Sungguh malang nasib Ella ini. Dia datang jauh-jauh dari luar pulau untuk mendapatkan tubuh yang ideal malah nyawanya yang tersedot. Banyak komentar pedas di kolom komentar media sosial yang memberikan tanggapan atas kematian selebgram tersebut. Mayoritas tidak setuju atas tindakan yang dilakukan oleh Ella ini karena hal ini termasuk tindakan yang tidak mensyukuri atas pemberian Tuhan. Ella ini memang sudah cantik dan terlihat proporsional bentuk tubuhnya. Namun karena ingin lebih bagus lagi dia melakukan operasi sedot lemak. Naas, nyawanya tidak tertolong diduga dilakukan oleh dokter yang tidak berkompeten di dalamnya.
Dalam sistem sekuler kapitalis hari ini, kita bisa melihat di layar kaca ataupun media sosial, hampir semua pemeran perempuan itu kulitnya putih, tubuh seksi ramping, gigi rata, dan tidak gemuk. Hampir semua iklan memasang wanita cantik yang menjadi alat penarik jualannya. Bahkan penjualan mobil pun yang tidak ada kaitannya dengan perempuan juga memakai perempuan cantik menjadi penjualnya.
Hal inilah yang menjadikan seseorang yang lemah iman mengikuti apa saja yang ia lihat tanpa memfilternya, tanpa berpikir benarnya. Dalam sistem kapitalis sekuler hari ini, standar halal haram dikesampingkan. Prinsip yang penting mudah, murah, dan instan, tanpa perlu repot-repot untuk memenuhi gaya hidup pun dilakukan.
Dalam sistem kapitalis sekuler hari ini, kecantikan seolah-olah menjadi daya dorong untuk segera mendapatkan pekerjaan dan posisi menguntungkan di tengah-tengah masyarakat. Lowongan pekerjaan pun mensyaratkan berpenampilan menarik bagi para pencari kerja. Seolah-olah kalau sudah cantik dan glowing akan bahagia serta akan mudah diterima di mana pun ia berada. Seolah-olah kebahagiaan itu bersumber dari keindahan fisik semata. Sementara, perempuan yang berkulit hitam dan gemuk itu seolah-olah jelek dan tidak beruntung. Inilah pandangan kapitalis terhadap perempuan.
Dengan demikian, dalam sistem sekuler hari ini perempuan itu dimotivasi untuk menjadi cantik. Berbagai penjualan skincare laku keras. Bahkan sulam bibir, sulam alis, perawatan rambut, sedot lemak, hingga operasi plastik dilakukan demi mendapatkan wajah yang cantik ala kapitalis tersebut. Sungguh jahat penilaian kapitalis terhadap perempuan. Dianggap perempuan hebat itu yang cantik secara fisiknya saja namun mengabaikan otaknya.
Hal ini sangat berbeda jauh dengan Islam. Ayat yang patut jadi renungan saat ini adalah firman Allah Ta’ala,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13).
Dari ayat di atas sudah sangat jelas bahwa kemuliaan seseorang itu tidak dilihat dari fisiknya atau dari bangsa atau dari suku mana dia dilahirkan. Namun dari ketakwaannya kepada Allah Swt.
. عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ ».
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa dan harta kalian. Namun yang Allah lihat adalah hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim no. 2564).
Dalam sistem Islam perempuan akan dihargai serta dimuliakan tanpa melakukan operasi plastik ataupun sedot lemak. Perempuan akan dijaga kehormatannya dengan menutup auratnya dengan memakai khimar atau kerudung dan jilbab-nya yakni gamis. Perempuan dijaga Allah dengan aurat yang tertutup. Serta Allah menjaga perempuan dengan aturan pergaulan yang sangat rinci dengan tidak boleh berpacaran dan menjaga perempuan dari pergaulan campur baur. Kecantikan itu bukan berani membuka aurat, justru kecantikan seorang muslimah itu ketika taat kepada Allah dan Rasul-Nya. [An]
Baca juga:

0 Comments: