Headlines
Loading...
Challenge Motivasi

Oleh. Sri Ratna Puri

Bulan Agustus, bulan kemerdekaan bangsa Indonesia. Di bulan ini identik dengan berbagai perlombaan. Di sekolah-sekolah, di kampung, di desa, sampai di ranah kuasa. Eh, lombanya jug bermacam-macam. Ada lomba tarik tambang, tapi bukan tambang timah ya, he-he, ada lomba panjat sosial, eh, panjat pinang, lomba lari, dan lain-lain.

Seru, ya? Siapa yang dulu sering kalah lomba, ayo ngaku! 

Coba kita perhatikan. Misalnya jenis  perlombaan lari. Apa saja yang ada di perlombaan lari? Ada wasit, ada peserta, jarak, garis finish dan hadiah utama yang diperebutkan sebagai imbalan bagi pemenang. Benar? 

Pada saat lomba akan dimulai, wasit memberi aba-aba, bersedia! Maka, seluruh peserta serempak berjongkok, mereka menempelkan kedua ujung tangan pada jalan. Siap! Posisi badan ditarik ke belakang, fokus mata ke arah depan. Yak! Peserta pun baru melesat. Ini aturan mainnya. 

Sedangkan pada saat berlari, peserta lomba akan mengatur strategi. Menumpukan kekuatan pada kaki, mengatur ritme nafas dan lebar langkah supaya tak cepat lelah. Ketika tinggal beberapa langkah lagi menuju garis finis, biasanya para peserta akan menambah kecepatan, sampai batas maksimal. Tujuannya, tentu ingin jadi pemenang. 

Begitulah kira-kira. Satu lagi, hal yang tak kalah penting adalah hadiah. Hadiah apa yang paling istimewa. Uang milaran? Triliunan? Kendaraan mewah? Rumah megah? Atau tambang timah? Eh, lagi. Ya, yang pasti seputar itu saja. 

Mungkinkah ada lomba yang hadiahnya diberi tanah yang luasnya se-pulau Jawa atau se-benua Asia, Afrika, Amerika, Australia, Eropa? Rasanya tidak mungkin. Kalau berbicara dalam bahasan lomba yang real. 

Tapi, ini ada loh, perlombaan yang hadiahnya tak terkira. Yaitu, surga. Surga dikabarkan luasnya seluas bumi, ditambah luasnya langit. Segala yang diinginkan, pasti diberikan. Makanan, tempat tinggal, perhiasan, semuanya. 

Mau tahu apa nama jenis lombanya? Nama lombanya yaitu, lomba berpacu dengan waktu. Pesertanya, berlaku untuk semua manusia. Catat, ya! Yang masih bernyawa. Mau sadar atau tidak, mau muslim atau kafir. Sama. 

Aturan mainnya sederhana. Hanya menjalankan apa yang diperintahkan Allah Swt., dan menjauhi larangan-Nya. Jaraknya tak terlalu jauh. Hanya sejauh manusia bernapas di dunia. Sekejap saja.

Maka, mari kita gunakan waktu yang ada untuk bisa merasakan menjadi pemenang dalam lomba kita yang sebenarnya. Kalau tidak memulai sekarang, lalu mau kapan? Siap? 

Allah membocorkan cara yang bisa kita lakukan untuk jadi pemenang. Di surah Al-Ashr ayat 1-3: 

وَٱلْعَصْرِ
إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْر
إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ 
وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْر  
Artinya: 
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. [An]

Baca juga:

0 Comments: