Headlines
Loading...
Oleh. Aan Nurhasanah 

Sahabat, pasti dalam menjalani kehidupan ini pernah mengalami hal yang tak mengenakan, iya kan? Lantas bagaimana sikap kita dalam menghadapi hal itu, apakah kita harus marah dan menganggap hal itu buruk ketika mendapat musibah? 

Bagi kebanyakan orang, ketika kita mendapat sesuatu hal yang tidak menyenangkan bahkan mendatangkan kemudharatan dan menyebabkan kerugian materi, sering kali kita beranggapan hal itu buruk. Namun, ketika kita mendapatkan sesuatu hal yang menyenangkan, bahkan mendatangkan keuntungan berupa materi itu dianggap baik.

Segala sesuatu hal itu belum tentu baik dan buruk jika dilihat dari pandangan manusia.  Untuk meluruskan pandangan yang keliru terhadap anggapan baik dan buruk tergantung dari akidah yang diembannya.

Jika akidah Islam yang diemban, sudah seharusnya manusia menyerahkan pandangan baik dan buruk atas hal yang menimpanya atau yang dilakukannya, diserahkan kepada syara yaitu baik dan buruk menurut ridho Allah, karena manusia itu bersifat lemah, terbatas dan membutuhkan yang lain. Hal ini sesuai dengan firman Allah :

"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 216)

Maka dari itu, kita tidak boleh menjadi manusia yang sok tahu. Susah dan senang sama-sama ujian, sikap kita sebagai makhluk hanya harus bisa menerima segala yang sudah menjadi ketetapan-Nya, dan ini termasuk rukun iman yang keenam.

Janganlah resah ketika kita mendapatkan ujian apalagi sampai berkata-kata yang tidak pantas kepada Allah, begitu juga dengan kenikmatan yang telah Allah beri semoga tidak membuat diri terlenakan sampai melupakan tugas kita sebagai hamba-Nya.

Mari kita sama-sama belajar menyikapi sesuatu hal dengan kaca mata Islam, karena standar baik dan buruk jika dikembalikan kepada manusia akan mengakibatkan banyak perbedaan dan perselisihan. 

Apabila kita sudah maksimal berbuat sesuai dengan syara, namun pada hasil akhir yang didapat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, kita tidak boleh kecewa karena yang kita harapkan baik dan buruk itu tergantung kepada rida Allah.

Wallahu'alam bishshowab. [My]

Baca juga:

0 Comments: